Sejak Tahun 1990, Kelezatan Kanji Rumbi Masjid Idi Cut Masih Bertahan

1 day ago 4
Warga mengantre kanji rumbi di Komplek Masjid Besar Baitul Muttaqin Idi Cut, Gampong Keude, Darul Aman, Aceh Timur, Senin (10/3). Waspada/Muhammad Ishak Warga mengantre kanji rumbi di Komplek Masjid Besar Baitul Muttaqin Idi Cut, Gampong Keude, Darul Aman, Aceh Timur, Senin (10/3). Waspada/Muhammad Ishak

“MASJID Besar Baitul Muttaqin Idi Cut, letaknya disisi kiri Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Banda Aceh – Medan, persisnya di Gampong Keude, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur. Halaman parkir yang luas dan bagian dalam masjid yang dingin membuat pengguna jalan dan warga merasa lebih nyaman menunaikan salat berjamaah, alalagi toilet dan tempat wudhuk yang bersih”

Sebuah tradisi yang sudah berjalan sejak puluhan tahun yang lalu, setiap Ramadan menyediakan Kanji Rumbi khas Idi Cut. Sejak tahun 1990-an, aroma dan rasa kanji rumbi masih sama, padahal tukang masaknya telah berganti tiga generasi. “Kanji rumbinya benar-benar enak, bahkan aromanya wangi,” kata Jalaluddin, salah satu warga usai mengantri kanji rumbi di Masjid Besar Baitul Muttaqin Idi Cut, Senin (10/3).

Dia mengaku setiap sore selesai salat asar mengantri bubur kanji rumbi. Sebagaimana warta lain, Jalaluddin mendapatkan sebungkus kanji rumbi yang telah dibungkus panitia. “Bumbunya cukup terasa dan buburnya matang, sehingga sangat membantu lambung ketika berbuka puasa,” timpa Jalaluddin.

Pembagian bubur kanji rumbi disana ikut dibantu sejumlah pengurus Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Darul Aman, baik untuk membagikannya maupun untuk disajikan untuk berbuka puasa bersama jamaah salat mahgrib.

“Kanji rumbi yang dimasak ini dibagikan untuk 250 orang setiap sore hari. Bahkan disajikan untuk berbuka puasa di masjid,” kata Sekretaris Umun DPK BKPRMI Darul Aman, Razali, kepada Waspada, Selasa (11/3).

Menurutnya, kanji rumbi ini dimasak sejak pukul 12.00. Setelah tiga jam, bubur dengan bumbu khusus ini lalu didinginkan. Setelah dingin, kemudian setelah salat asar dibagikan ke jamaah salat asar dan warga sekitar yang mengantri secara tertib.

Selain di Masjid Besar Baitul Muttaqin Idi Cut, kanji rumbi juga di masak disejumlah lokasi lain disana, seperti Masjid Agung Darussalihin Idi, Masjid Al Usmani Beunot Idi Cut, Masjid Manzilul Minan Peureulak Barat, Masjid Al Kubra Julok, dan sejumlah masjid lainnya.

Disinggung biaya, Razali menambahkan bahwa biaya untuk membuat kanji rumbi tersebut berasal dari sumbangan masyarakat dan juga pengurus masjid. Ada juga biayanya dari kas masjid. “Untuk tukang masak kanji rumbi tersebut ditentukan seminggu sebelum memasuki Ramadhan, artinya upah untuk tukang masak,” katanya.

Selain diisi ke dalam plastik, sebagian warga membawa gayung untuk mengisi kanji rumbi, sehingga muatannya lebih banyak. “Ada juga warga yang membawa bangkok. Ada yang membawa plastik sendiri dari rumah dengan isi dua kilogram, sehingga muatannya lebih banyak,” pungkas Sudirman atau Nyakman, juru masak kanji rumbi. WASPADA.id/Muhammad Ishak

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Sejak Tahun 1990, Kelezatan Kanji Rumbi Masjid Idi Cut Masih Bertahan

Sejak Tahun 1990, Kelezatan Kanji Rumbi Masjid Idi Cut Masih Bertahan

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |