Jakarta, CNBC Indonesia - Imbal hasil (yield) obligasi Indonesia diperkirakan akan mencapai level Rp6,5% di tahun 2025.
Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas, Handy Yunianto, mengatakan pihaknya mempertahankan proyeksi imbal hasil obligasi tenor 10 tahun di level 6,5%. Besaran ini turun dari posisi saat ini yang masih berada di kisaran 7%.
"Memang 6,5% itu ada beberapa asumsi. Dari BI rate, akan masih ada potensi turun, fed fund rate kemungkinan masih akan turun, threasury Itu mungkin juga masih bisa turun," ungkap Handy dalam Buka Bersama Media, di Jakarta, Rabu, (19/3/2025).
Terkait pertumbuhan obligasi korporasi dalam negeri, Ia mengatakan, pergerakannya akan tetap kuat di tengah ketidakpastian global. Hal ini mengingat, obligasi korporasi berdenominasi rupiah tercatat tumbuh 11,2% dalam beberapa tahun terakhir.
Sepanjang Januari hingga Februari 2025, nilai penerbitan obligasi korporasi telah mencapai Rp20 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 50% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2028.
"Jadi kalau kita lihat trennya berlanjut, saya berpikir akan mungkin tahun ini issue obligasi korporasi bisa sampai Rp160 triliun," ungkap Handy.
Sementara untuk penerbitan obligasi negara, pergerakannya masih akan sangat bergantung pada kondisi defisit anggaran Indonesia. Menurutnya, fleksibilitas pembiayaan pemerintah tetap tinggi meskipun ada perbedaan dalam pengelolaan anggaran.
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Simak! Ini Dia Emiten Sehat Dari Sektor Perbankan RI
Next Article Milenial Borong Surat Utang Pemerintah, Mayoritas Pegawai Swasta