Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menyusun program prioritas untuk tahun anggaran 2026. Program tersebut sejalan dengan tema rencana kerja pemerintah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Yaitu kedaulatan pangan dan energi, serta ekonomi yang produktif dan inklusif. Dan berdasarkan prioritas nasional, ini akan meliputi ada 4 prioritas nasional, penguatan ideologi, pertahanan keamanan, peningkatan infrastruktur berkualitas, reformasi birokrasi, dan pemberantasan korupsi," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Komdigi, Ismail dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI, Senin (7/7/2025).
Untuk itu, Komdigi memiliki 4 pilar utama yang diimplementasikan dalam sejumlah program. Salah satunya terkait program pengembangan dan penguatan infrastruktur digital.
Program tersebut bertujuan memastikan terdapat pemerataan, peningkatan kualitas konektivitas digital yang terjangkau. Ini semua dilakukan dengan menyediakan akses internet untuk publik, penyediaan struktur frekuensi radio dan penyediaan kebutuhan operasional dan maintenance untuk sejumlah infrastruktur yakni BTS, Palapa Ring dan akses internet khususnya Papua.
Berikutnya, Komdigi menyediakan program untuk pengembangan ekosistem dan ruang digital. Tujuannya mendorong terciptanya ekonomi, pemerintahan dan lingkungan digital yang aman, produktif, serta inovatif.
"Hal ini mencakup beberapa kegiatan besar, antara lain adalah pusat data nasional, termasuk pusat data nasional sementara, sistem pemerintahan berbasis elektronik atau SPBE, pengembangan digitalisasi UMKM, akselerasi startup digital, industri game, fasilitas pengembangan inovasi, artificial intelligence dan teknologi baru, serta konferensi penyiaran dan digitalisasi pos," jelasnya.
"Selain itu, fokus di program ini juga meliputi pengembangan talenta digital, literasi digital, dan komdigi juga akan berupaya untuk mengamankan ruang digital dari berbagai tindak pidana dan pelanggaran hukum seperti judi online, pornografi, dan lain-lain, termasuk perlindungan anak di dunia digital, serta penyiapan tindak lanjut atas undang-undang perlindungan data pribadi atau PDP," Ismail melanjutkan.
Program ketiga adalah komunikasi dan media. Ismail menjelaskan tujuannya adalah mengelola krisis komunikasi publik, memperkuat kemitraan strategis komunikasi publik dan meningkatkan kerja sama serta amplifikasi lewat platform digital.
"Program-program yang bersifat esensial ini adalah meliputi pengelolaan komunikasi publik dan media, serta kampanye beberapa program perikas presiden seperti Makan bergizi Gratis, Sekolah rakyat, koperasi merah Putih, dan menguatkan karakter melalui PP Tunas untuk anak," ujar Ismail.
Terakhir adalah program dukungan manajemen. Dia menjelaskan tujuan program adalah memastikan tetap kelola efektif dan kolaboratif untuk mendukung transformasi digital nasional.
Cakupan program termasuk beberapa hal, seperti perencanaan dan kebijakan strategis, tata kelola manajemen seluruh unit kerja, pengembangan SDM untuk transformasi digital, penguatan kehumasan, serta layanan administrasi.
Dalam kesempatan itu, untuk program prioritas dibutuhkan anggaran mencapai Rp 20,36 triliun untuk tahun depan.
"Kebutuhan anggaran tahun 2026 yang sebesar 20,36 triliun ini. Akan ditindaklanjuti dalam berbagai program prioritas," kata Ismail.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Video: Wamen Komdigi Ungkap Masa Depan & Prospek AI di Indonesia