Trump Naikkan Tarif 10% ke Negara BRICS, Menperin Bilang Gini

4 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% terhadap negara-negara BRICS. Kebijakan ini diklaim sebagai langkah balasan terhadap apa yang disebut Trump sebagai "kebijakan anti-Amerika" dari negara-negara BRICS.

Menanggapi hal itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, pemerintah Indonesia sudah bersiaga menghadapi kemungkinan yang bakal terjadi. Ia menyebut tim negosiasi Indonesia telah bersiaga di Washington DC, Amerika Serikat (AS) sejak beberapa waktu lalu.

"Siapa yang mengatakan itu? Donald Trump. Kan kita punya tim negosiasi sudah stand by di Washington DC sudah lama. Dan saya kira kan mereka juga punya target, target tarif yang paling bagus untuk Indonesia kan," kata Agus saat ditemui di kompleks parlemen, Jakarta.

Meski demikian, Agus menilai pemerintah AS pada akhirnya bisa bersikap lebih terbuka terhadap kepentingan Indonesia.

"Jadi kita tunggu saja. Dan saya kira juga pemerintah Amerika pada saatnya nanti dia bisa lebih fleksibel, lebih dinamis terhadap kepentingan Indonesia. Karena juga Indonesia kan merupakan negara yang cukup penting bagi Amerika, baik itu untuk geo ekonomi, untuk ekonomi, untuk perdagangan, dan lain sebagainya," ujarnya.

Karena itu, Agus meminta publik untuk percayakan saja kepada tim negosiator Indonesia yang saat ini sedang bekerja di AS.

"Jadi kita percayakan saja kepada negosiator kita yang sekarang sedang ada di Amerika," katanya.

Mengenai kemungkinan Indonesia mengalihkan pasar ekspor dari AS ke negara lain, Agus menegaskan bahwa kinerja ekspor Indonesia saat ini justru menunjukkan tren positif.

"Saya hanya bisa mengatakan begini ya, kalau kita lihat dari data BPS terakhir, ekspor kita justru naik. Dan sangat baik, sangat bagus," tegas dia.

Ia juga menekankan pentingnya peran ekspor dalam perekonomian nasional. "Ada 4 kunci utama dari pergerakan ekonomi itu. Pertama adalah konsumsi rumah tangga, yang kedua investasi, yang ketiga ekspor, lalu belanja pemerintah," ucapnya.

"Yang ekspor itu yang sekarang justru paling bagus dan lebih bagus dari 3 kunci utama tadi," sambung Agus.

Namun, Agus tidak menampik kenaikan tarif AS bisa berdampak pada ekspor Indonesia. "Jadi, pasti kalau ada kenaikan tarif yang diberlakukan oleh Amerika terhadap produk-produk kita, itu pasti ada dampaknya bagi kita, pasti," katanya.

Meski begitu, ia berharap pemerintah AS juga memperhitungkan dampak kebijakan ini bagi konsumen domestik mereka.

"Tapi juga yang harus menjadi perhitungan dari pemerintah Amerika, maka itu juga akan berdampak bagi konsumsi atau konsumen yang ada di Amerika itu sendiri. Karena mudah-mudahan juga itu yang sudah dihitung oleh pemerintahan," pungkasnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Pemerintah Sebut Ekspor RI Ini Bakal Terdampak Tarif Baru Trump

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |