
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada): Pariwisata telah menjadi salah satu sektor yang memiliki potensi besar dalam membangun ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak negara yang mengakui pentingnya sektor pariwisata sebagai sumber pendapatan utama dan sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Bukit Lawang terkenal sebagai pusat rehabilitasi orangutan yang didirikan pada tahun 1973 untuk melestarikan populasi orangutan yang semakin berkurang akibat perburuan, perdagangan, dan deforestasi. Daya tarik utama Bukit Lawang adalah keindahan alamnya yang memukau dan satwa liar yang beraneka ragam, terutama orangutan Sumatera.
Wisatawan dapat mengikuti tur trekking di hutan bersama pemandu lokal yang berpengalaman untuk mencari orangutan serta berbagai jenis flora dan fauna lainnya.
Selain orangutan, Bukit Lawang menawarkan berbagai macam jalur trekking yang dapat disesuaikan dengan kemampuan dan keinginan wisatawan.
Dari trekking singkat selama beberapa jam hingga ekspedisi selama beberapa hari, wisatawan dapat menjelajahi hutan hujan yang lebat, sungai yang jernih, dan air terjun yang menakjubkan.
Saat tim pengabdi melakukan survey awal untuk melihat secara langsung permasalahan yang dihadapi oleh Pemandu Wisata (Tour Guide) Bukit Lawang, banyak sekali Tour Guide yang belum memahami tatalaksana penangan cidera yang dialami oleh wisatawan.
Padahal sering sekali waisatawan mengalami cidera Kram oto kaki, keseleo sendi pergelangan kaki dan lecet pada area kaki, hal inilah yang mendorong tim pengabdian Universitas Negeri Medan (Unimed) membantu Tour Guide dalam memberikan pengetahuan langsung tentang tata laksana penaganan cidera.
Atas dasar permasalahan tersebut, maka tim PKM FIK Unimed dipimpim Puji Ratno, S.Si., M.Pd, dan beranggotakan Usman Nasution, S.Pd, M.Pd, dr. Marsal Risfandi, Sp.BS, dan Rima Mediyana Sari, S.Si., M.Or, melakukan kegiatan pelatihan penanganan cidera bagi tour guide Yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Langkat.
Puji Ratno, S.Si., M.Pd, mengatakan, kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada Rabu 16 Juli 2025 di Aula Sekretariat HPI Bukit Lawang.
Puji Ratno, S.Si, menyampaikan PKM ini didukung penuh oleh Unimed khususnya Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unimed.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka berbagi ilmu dan pengalaman serta menerapkan hasil penelitian para dosen yang tergabung dalam tim pengabdian untuk meningkatkan kemampuan tour guide dalam tatalaksana penangan cidera pada saat mendampingi tamu dalam berwisata di Bukit Lawang.
Kegiatan ini berlangsung secara teori dan praktek dalam penangan cidera yang sering dialami oleh wisatawan, seperti kram, keseleo sendi pergelangan kaki dan lecet pada kaki.
Diharapkan dengan berbagai materi dan rangkaian kegiatan yang diberikan kedepan wisatawan semakin merasa aman dan nyaman ketika didampingi oleh tour guide Bukit Lawang.
Muhammad Salim Rangkuti mewakili pihak pengurus HPI berterimakasih kepada tim PKM yang hadir memberikan pelatihan secara langsung buat kawan kawan tour guide, beliau berharap ke depan kegiatan ini dapat dilakukan kembali dengan menghadirkan peserta yang lebih banyak lagi.
Ia berpesan agar pemerintah lebih memperhatikan akses jalan menuju Bukit lawang yang rusak untuk segera diperbaiki, agar wisatawan lebih nyaman ketika berkunjung ke Bukit Lawang.
Selanjutnya beliau berterima kasih kepada Rektor Unimed yang telah memberikan perhatian kepada HPI, semoga ke depan kerjasama antara Unimed dengan HPI dapat berjalan dengan baik.
Di akhir kegiatan Puji Ratno, S.Si., M.Pd menyerahkan bantuan peralatan P3K untuk dapat digunakan oleh tour guide, penyerahan bantuan ini turut disaksikan oleh Saut Marulitua Hutapea, S.Pd, sebagai perwakilan LPPM Unimed.(m19)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.