
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id): Sejumlah elemen pergerakan mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Cipayung Plus Kota Medan menggelar pernyataan sikap memprotes berbagai permasalahan yang terjadi di negeri ini mulai dari krisis ekonomi, carut-marut pelayanan publik, hingga lemahnya keberpihakan pemerintah terhadap rakyat.
Hal ini disampaikan Ketua Umum HMI Cabang Medan Cici Indah Rizki dalam video pernyataan sikap yang beredar, di Medan, Kamis (27/8).
“Aksi ini adalah bentuk kepedulian sekaligus tanggungjawab moral mahasiswa dan pemuda terhadap berbagai permasalahan yang terjadi di negeri ini mulai dari krisis ekonomi, carut marut pelayanan publik, hingga lemahnya keberpihakan pemerintah terhadap rakyat,” katanya.
“Kami tidak akan tinggal diam Ketika suara rakyat diabaikan. Kami tidak akan berkompromi terhadap segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan,” kata Cici.
Aliansi Cipayung Plus Kota Medan menyebutkan akan menggelar aksi tanggal 29 Agustus 2025 di DPRD Kota Medan, dengan total delapan elemen pergerakan mahasiswa.
Mereka terdiri atas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah (HIMMAH), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Mahasiswa Khatolik Republik Indonesia (PMKRI).
Kemudian, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) guna menuntut DPR agar direformasi.
Ciapyung Plus juga menyoroti tindakan represif aparat kepolisian terhadap mahasiswa yang sedang menyampaikan aspirasi di Kota Medan beberapa waktu lalu.
Bukannya mengayomi, aparat justru mempertontonkan wajah buruk demokrasi dengan menekan, membungkam, bahkan melakukan tindakan kekerasan terhadap massa aksi.
“Oleh sebab itu, kami menuntut Kapolda Sumatera Utara untuk segera meminta maaf secara terbuka kepada publik khususnya mahasiswa atas tindakan represif aparat di lapangan,” katanya.
“Kemudian memberikan klarifikasi resmi serta permintaan maaf kepada publik mengenai tindakan brutal yang dilakukan oleh anggotanya agar publik tidak terus-menerus disuguhin dalam pembenaran atas kesalahan fatal tersebut,” tutup Cici. (id06)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.