BI Diprediksi Pangkas Suku Bunga, IPOT Proyeksikan IHSG Tembus 8.500 Pekan Ini

3 hours ago 3
Ekonomi

17 November 202517 November 2025

BI Diprediksi Pangkas Suku Bunga, IPOT Proyeksikan IHSG Tembus 8.500 Pekan Ini

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

JAKARTA (Waspada.id): PT Indo Premier Sekuritas memproyeksikan para pelaku pasar akan kembali memburu sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga seperti sektor perbankan, infrastruktur, dan properti pada pekan ini setelah sektor infrastruktur dan properti menjadi sektor penopang laju IHSG pada pekan lalu dengan penguatan sebesar masing-masing (+6,92%) dan (+5,35%).

“Lonjakan tersebut mencerminkan keyakinan investor bahwa Bank Indonesia berpeluang kembali memangkas suku bunga acuan pada 19 November mendatang,” tegas Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Indri Liftiany Travelin Yunus, Senin (17/11).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Dalam perdagangan pekan lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh level All Time Highnya di level 8478, meski akhirnya ditutup melemah pada akhir perdagangan di level 8.370. Asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp332 bio dan ada 6 sektor yang mengalami penguatan, sementara sektor lainnya melemah terbatas. Sektor infrastruktur dan properti menjadi penopang utama.

Ada sejumlah sentimen pada pekan lalu (10-14 November 2025) yang mendorong IHSG mencetak ATH baru lalu kembali melemah di akhir perdagangan, yakni pelemahan yang terjadi di Bursa Wall Street disebabkan oleh adanya koreksi sektor teknologi/AI karena valuasinya yang tinggi.

Selain itu, berakhirnya government shutdown di Amerika Serikat membuat aktivitas pemerintahan kembali berjalan normal dan data ekonomi akan dirilis secara rutin dan komentar hawkish dari The Fed yang menahan ekspektasi pemangkasan suku bunga.

Proyeksi dan Rekomendasi IPOT Pekan Ini

Berbicara tentang potensi market pada pekan ini (17-21 November 2025), Indri meyakini para pelaku pasar akan melakukan spekulasi sepanjang dengan menargetkan sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga seperti sektor perbankan, infrastruktur, dan properti.

“Selain itu, para pelaku pasar juga masih berpotensi akan memanfaatkan sentimen aksi korporasi yang dilakukan beberapa emiten untuk memanfaatkan momentum kenaikan harga tersebut. Karena itu, kami menilai IHSG akan bergerak bervariatif cenderung menguat dalam rentang support 8.325 hingga resistance 8.500,” terang Indri.

Menurutnya, penguatan ini tertopang sejumlah sentimen data yang akan rilis pada minggu ini, yakni FOMC Minutes The Fed (19/11), S&P Global Composite PMI Flash Amerika Serikat pada bulan November (21/11) yang diperkirakan akan turun tipis ke level 53,8 dari sebelumnya di level 54,6, serangkaian data pengangguran Amerika Serikat akan dirilis bersamaan pada (20/11) dan tentu saja pengumuman suku bunga Bank Indonesia pada (19/11) yang diproyeksikan dipangkas sebesar 25 bps.

Merespons dinamika pasar ini, IPOT yang kini telah bertransformasi menjadi Wealth Creation Platform merekomendasikan strategi investasi pada saham-saham sensitif suku bunga dan aksi korporasi dengan Booster Modal dan instrumen obligasi yang kesemuanya ini bisa dikelola dengan fitur Multi-Account untuk memisahkan setiap strategi ataupun tujuan investasi sehingga risiko lebih mudah untuk dikelola dan fitur Shared Access yang dapat digunakan keluarga dan komunitas untuk berkolaborasi dan berinvestasi bersama.

1. Buy BRPT (Current Price: 3.780, Entry: 3.780. Target Price: 4.250 (+12,4%). Stop Loss: < 3.610 (-4,5%) dan Risk to Reward Ratio = 1:2,8). Saat ini BRPT masih mampu bertahan di atas garis EMA 5 dan dalam sepekan asing telah mengoleksi BRPT sebesar 56,4bio.

2. Buy CPIN (Current Price: 1.005, Entry: 1.005, Target Price: 1.100 (+9,5%), Stop Loss: < 970 (-3,5%) dan Risk to Reward Ratio = 1:2,7). Emiten ini terkerek sentimen positif dari Danantara yang menggelontorkan investasi senilai Rp20 T untuk proyek peternakan ayam dan telur dan CPIN sendiri saat ini positif reversal trend diiringi dengan volume spike sehingga layak buy.

3. Buy on Pullback INET (Current Price: 510, Entry: 494-500, Target Price: 535 (+8,3%), Stop Loss: < 478 (-3,2%) dan Risk to Reward Ratio = 1:2,6). Emiten ini menarik karena proses akuisisi INET dengan PADA masih terus berlanjut dan candlesticknya membentuk marubozu dengan volume tinggi.

4. Buy Obligasi FR0100. Dengan adanya proyeksi pemangkasan suku bunga, harga obligasi berkesempatan mengalami kenaikan harga dan IPOT menilai kondisi saat ini harga obligasi sudah priced in. Oleh sebab itu, IPOT merekomendasikan obligasi pemerintah seri FR0100 untuk dikoleksi, mengingat harganya yang masih menarik dibandingkan seri bertenor 10 tahun lainnya. (id09)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |