Warga Matang Seuke Pulot, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara sangat mengharapkan bantuan, terutama air bersih dan obat-obatan, Sabtu (27/12). Waspada/ist
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
ACEH UTARA (Waspada.id) : Korban banjir Aceh Utara di Gampong (desa) Matang Seuke Pulot, Kecamatan Tanah Jambo Aye, mengalami krisis air bersih. Banjir telah mengakibatkan sumber air warga tertimbun lumpur, Sabtu (27/12).
Terjangan banjir akhir November lalu, tidak hanya merendam permukiman warga, tetapi juga menghancurkan sumber air, sehingga kebutuhan air bersih semakin sulit terpenuhi hingga saat ini.
Warga Gampong Matang Seuke Pulot, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, saat ini dihadapkan pada krisis air bersih pascabanjir bandang. Selain itu, mereka juga sangat membutuhkan obat-obatan secara maksimal.
Tokoh pemuda setempat, Jamaluddin Idris mengatakan, warga mulai kesulitan memperoleh air bersih. Selain untuk kebutuhan minum, warga juga sulit mendapatkan air untuk mandi.
“Terutama air minum yang layak. Kedua adalah air bersih untuk kebutuhan MCK, karena sebagian sumur warga tertimbun lumpur saat banjir. Selama ini mereka memakai air dengan kondisi seadanya,” kata Jamaluddin.
Kondisi ini, menurut Jamaluddin, menyebabkan korban banjir di Gampong Matang Seuke Pulot menderita berbagai penyakit. “Setiap hari warga berada di dalam air berlumpur, sehingga tidak sedikit pula di antara warga yang mengalami beragam penyakit,” tambahnya.
Selain itu, akibat musibah tersebut, warga kekurangan logistik. Warga umurnya, hanya mengonsumsi mie instan. Keadaan tersebut disinyalir telah memperburuk kondisi kesehatan warga. “Lebih-lebih konsumsi makanan selama sebulan terakhir didominasi mie instan dan telur serta ikan kaleng siap saji,” papar Jamaluddin.
Korban banjir umumnya mengalami penyakit kulit. Selain itu, sejumlah warga mengalami luka ringan, saat membersihkan tempat tinggal yang tertimbun Lumpur. “Paling dominan itu penyakit gatal-gatal. Kemungkinan besar kutu air atau infeksi jamur sejenisnya. Selebihnya penyakit luka ringan yang disebabkan terkena benda-benda tajam seperti seng, paku dan lain-lain,” sebutnya.
Banjir bandang yang terjadi pada 26 November lalu, telah memporak-porandakan pemukiman warga Gampong Matang Seuke Pulot dan sejumlah desa lain di kabupaten tersebut. Warga sangat mengharapkan bantuan, terutama air bersih dan obat-obatan. Sementara jenis bantuan lainnya juga masih dibutuhkan. Seperti beras, minyak dan banyak lainnya untuk kebutuhan dapur.(id71)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































