Sekda Aceh Minta Harta Wakaf Dikelola Profesional

5 hours ago 1
Aceh

22 April 202522 April 2025

Plt Sekda Aceh yang diwakili Asisten I bidang Pemerintahan dan Keistimewaan Sekda Aceh, Azwardi Abdullah, Ap.M.Si menyematkan tanda peserta pada kegiatan Bimtek Nazir Wakaf Baitul Mal Aceh Tahun 2025, di Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh, Selasa (22/04/25).(Waspada/T.Mansursyah) Plt Sekda Aceh yang diwakili Asisten I bidang Pemerintahan dan Keistimewaan Sekda Aceh, Azwardi Abdullah, Ap.M.Si menyematkan tanda peserta pada kegiatan Bimtek Nazir Wakaf Baitul Mal Aceh Tahun 2025, di Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh, Selasa (22/04/25).(Waspada/T.Mansursyah)

BANDA ACEH (Waspada): Wakaf merupakan aset umat yang bernilai abadi dan manfaatnya akan terus mengalir lintas generasi. Selain itu juga sebagai instrumen investasi ukhrawi yang sekaligus memiliki daya transformasi sosial dan ekonomi luar biasa. Oleh karena itu, harta wakaf harus dikelola secara profesional, terukur dan sesuai dengan prinsip syariah.

Hal tersebut disampaikan oleh Plt Sekda Aceh yang diwakili Asisten 1 bidang Pemerintahan dan Keistimewaan Sekda Aceh, Azwardi Abdullah, Ap.M.Si  saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Nazir Wakaf Baitul Mal Aceh(BMA) Tahun 2025, di Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh, Selasa (22/04/25).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Sekda Aceh Minta Harta Wakaf Dikelola Profesional

IKLAN

“Sebagaimana kita ketahui, pada 16 Maret 2025 lalu, Pemerintah Aceh telah mencanangkan Gerakan Aceh Berwakaf, bertepatan dengan peringatan Nuzulul Qur’an di Masjid Raya Baiturrahman. Ini adalah langkah strategis dalam menguatkan sistem keuangan sosial Islam di Aceh, serta menjadikan wakaf sebagai bagian penting dalam pembangunan daerah,” kata Azwardi.

Ia menjelaskan, untuk mewujudkan tata kelola wakaf tersebut maka dibutuhkan nazir yang tidak hanya amanah dan berilmu, tetapi juga kreatif, adaptif dan memiliki jiwa entrepreneurship.

Nazir juga dituntut untuk mampu mengelola aset wakaf agar tidak stagnan, tetapi berkembang dan memberikan manfaat nyata dalam mengatasi berbagai persoalan sosial seperti kemiskinan, pengangguran, stunting, keterbatasan akses pendidikan dan kesehatan.

“Dan untuk itulah Bimtek ini menjadi titik awal penting dalam mencetak kader-kader nazir yang kompeten, visioner dan berdedikasi tinggi,” katanya.

Ia mengatakan, agar Baitul Mal Aceh untuk terus meningkatkan kolaborasi dengan berbagai stakeholder, termasuk akademisi, organisasi masyarakat, sektor swasta dan pemerintah daerah, agar potensi wakaf benar-benar bisa dioptimalkan menjadi kekuatan ekonomi dan sosial umat.

“Peluang besar ada di depan mata, termasuk dukungan Pemerintah Aceh yang telah menjadikan wakaf gampong sebagai salah satu program prioritas. Maka mari kita perkuat infrastruktur kelembagaan, siapkan peta jalan, perkuat literasi wakaf dan menjadikan wakaf sebagai gaya hidup masyarakat Aceh,” jelasnya.

Panitia Pelaksana, Didi Setiadi dalam laporannya mengatakan bimtek berlangsung mulai 21-23 April 2025 yang diikuti 32 peserta dari 16 Kab/Kota. Para peserta merupakan nazir yang wakafnya potensial diproduktifkan dan telah dilakukan pendataan oleh Baitul Mal Aceh pada tahun 2024 yang lalu.

Dikatakan, Bimtek tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan nazir selaku pemegang amanah pengelola aset wakaf, sehingga dapat memproduktifkan harta wakaf yang dikelolanya.

“Melalui kegiatan ini diharapkan terwujudnya nazir yang amanah dan profesional. Selain itu juga para nazir akan memiliki keterampilan manajemen, komunikasi, dan kemampuan membangun kemitraan dalam pengembangan wakaf,” pungkasnya.(b02)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |