
LHOKSEUMAWE (Waspada): Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FTIK IAIN Lhokseumawe mengkritik pelaksanaan Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang dilaksanakan oleh PT Toya Perdana (Aceh Water) di Kota Lhokseumawe yang terkesan amburadul dan mengancam keselamatan jiwa masyarakat.
Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FTIK IAIN Lhokseumawe Rizki Rahmanda melalui press realesenya kepada Waspada, Selasa (22/4).
Dikatakan, pihaknya mengkritik keras dampak yang ditimbulkan oleh proyek tersebut terhadap keselamatan masyarakat, terutama di ruas jalan nasional Medan-Banda Aceh yang sedang ada galian pemasangan pipa air bersih.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Rizqi menilai aktivitas proyek itu sangat amburadul hingga menyebabkan gangguan kemacetan lalu lintas, dan memakan korban jiwa.
Dianmenyebutkan, selama ini banyak kasus kecelakaan lalu lintas terjadi lantaran adanya penggalian yang tidak dilengkapi rambu-rambu peringatan dan pengamanan yang memadai.
Kasus paling terbaru terjadi pada 21 April lalu di kawasan Desa Paloh, terjadi laka lantas laga kambing antarkendaraan bermotor, karena pelaksanaan proyek galian tiba-tiba menutup satu jalur jalan tanpa adanya petugas mengurai kemacetan. Bahkan pekerjaan yang berlangsung hingga malam hari berlangsung tanpa dilengkapi penerangan.
Ketua DEMA FTIK IAIN Lhokseumawe ini mengaku, satu sisi dirinya juga menyadari pentingnya pelaksanaan proyek air bersih, namun di sisi lain tentu pelaksanaannya juga tidak boleh serampangan dan amburadul hingga dampak buruknya dirasakan oleh warga yang melintas.
“Proyek air bersih yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, justru kini membawa dampak negatif yang besar. Lubang-lubang galian yang tidak tertutup dengan baik, minimnya rambu peringatan, serta buruknya pengaturan lalu lintas telah menambah daftar panjang masalah di kota ini,” ungkapnya.
Rizki menegaskan selaku bagian dari masyarakat yang peduli, DEMA FTIK IAIN Lhokseumawe mendesak Pemerintah Kota Lhokseumawe untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek tersebut
Kemudian pemerintah harus turun tangan untuk memastikan agar keselamatan warga menjadi prioritas utama. Selain itu, pihak kontraktor diminta bertanggung jawab atas kecelakaan yang terjadi dan segera memperbaiki prosedur kerja yang tidak memadai.
“Keselamatan warga harus menjadi fokus utama dalam setiap proyek. Kami mendesak adanya pengawasan yang lebih ketat, serta penerapan standar keamanan yang jelas dan efektif,” tegas Rizqi.(b09)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.