Kepala BPOM Ingatkan, Penggunaan Kosmetik Mengandung Merkuri Bisa Menyebabkan Kanker

7 hours ago 2
KesehatanSumut

22 April 202522 April 2025

MASYARAKAT hadiri kunjungan kerja reses anggota Komisi IX DPR RI ke Desa Sei. Siur, Kec. Pangkalansusu, Kab. Langkat. Waspada/Asrirrais MASYARAKAT hadiri kunjungan kerja reses anggota Komisi IX DPR RI ke Desa Sei. Siur, Kec. Pangkalansusu, Kab. Langkat. Waspada/Asrirrais

PANGKALANSUSU (Waspada): Kunjungan kerja reses anggota Komisi IX DPR RI, Delia Pratiwi Br Sitepu, ke Dusun I Kurnia, Desa Sei. Siur, Kec. Pangkalansusu, Kab. Langkat, Senin (21/4), tidak tepat waktu.

Anggota DPR RI itu baru hadir ke lokasi acara setelah Camat Pangkalansusu, Agung Tritantiyo, S. STP, M.AP dan Kades M. Arifin Syamsudin, serta Kepala BPOM Medan, Martin Sitepu, usai memberikan kata sambutan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kepala BPOM Ingatkan, Penggunaan Kosmetik Mengandung Merkuri Bisa Menyebabkan Kanker

IKLAN

Meski anggota parlemen dari Senayan itu telat hadir, tapi acara kunjungan kerja reses dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Komunikasi Informasi dan Edukasi Obat dan Makanan Bersama Tokoh Masyarakat” tetap dimulai karena warga sudah hadir sejak pagi.

Camat Pangkalansusu, Agung Tritantiyo, S. STP, M. AP dalam sambutannya menyarankan masyarakat agar memanfaatkan kesempatan ini untuk bertanya apa manfaat dan bahaya dari kosmetik.

Sementara itu, Kepala BPOM Medan, Martin Suhendri Sitepu memaparkan tentang bahaya kosmetik, suplemen, obat tradisional, dan dampak bagi kesehatan bagi makanan sudah basi yang dipanaskan kembali.

Terkait dengan kosmetik, Martin menyatakan, temu lawak kosmetik mengandung merkuri (logam berat beracun). Menurutnya, menggunakan kosmetik ini dapat membuat wajah memerah, seperti udang terbakar.

“Ini bisa merusak ginjal, jangan digunakan lagi. Tolong dihentikan sekarang juga, karena dapat menyebabkan kanker payudara, kanker servik dan lain-lain,” ujar Martin seraya mengingatkan para kaum ibu agar berhati-hati.

Ia juga mengingatkan masyarakat tentang beberapa produk obat tradisonal yang mengandung bahan berbahaya, seperti obat Flu Tulang, Kunci Mas dan jamu pelangsing. Obat tradisonal ini beresiko bagi kesehatan.

Begitu juga risiko obat ‘kuat’ untuk kalangan laki-laki. “Bagi yang berusia di atas 50 tahun, dipaksa makan jamu obat kuat ini sangat berbahaya, karena ibarat mesin, peston akan rontok jika dipaksa,” ujarnya sembari menambahkan, obat kuat bisa menyebabkan stroke.

Menyangkut konsumsi suplemen, Martin, menyebut ada beberapa produk yang boleh diminum, seperti Exstara Joss, M-150, Hemaviton, tapi jangan berlebihan. “Minum saat kondisi badan kita menurun,” katanya menganjurkan.

Kemudian, Kepala BPOM mengingatkan jangan mengkonsumsi suplemen kalau ada menderita penyakit lambung, karena suplemen mengandung kafein. “Tolong disiplinkan diri kita,” imbuh Martin.

Pada kesempatan itu, Martin, yang tampak berkomunikasi interaktif dengan gaya penuh humor memberikan tips kepada kaum ibu. “Kalau mau berbelanja perhatian atau cek Kemasan, Lebel, Izin edar, Kadaluwarsa (KLIK) jangan terpengaruh diskon,” tandasnya. 

Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI, Delia Pratiwi Br Sitepu, yang belakangan hadir hanya sekedarnya saja memberikan edukasi dan tanya jawab kepada para undangan yang hadir. (a10)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |