Industri Kelapa Sawit Mampu Serap 16,5 Juta Tenaga Kerja

17 hours ago 5

KETUA Komisi VI DPR RI dan jajaran berfoto bersama Direktur Utama Holding Perkebunan PTPN III (Persero) Denaldy Mulino Mauna beserta jajaran usai menerima cindera mata, di Medan, Kamis (3/7). Waspada/Ist

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

MEDAN (Waspada): Komisi VI DPR RI mengapresiasi langkah yang dilakukan PTPN IV PalmCo, salah satu sub Holding Perkebunan PTPN III (Persero), yang telah melakukan transformasi digital di sektor kelapa sawit. Industi kelapa sawit memiliki posisi yang sangat strategis dalam struktur perekonomian nasional dan mampu menyerap 16,5 juta tenaga kerja.

Hal itu dikatakan Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI Prof. Dr. Drs. H.A.M. Nurdin Halid, saat bersama rombongan melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke PTPN IV PalmCo, Kamis (3/7) yang dipusatkan dalam pertemuan yang dilaksanakan di salah satu hotel di Medan.
Kunjungan Kerja Spesifik bertema penguatan sinergi untuk mengakselerasi transformasi industri kelapa sawit nasional itu selain dihadiri Nurdin Halid, juga anggota DPR RI Komisi VI lainnya.
Yakni, Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Faturohman, Direktur Utama Holding Perkebunan PTPN III (Persero) Denaldy Mulino Mauna beserta jajaran, Direktur Utama PTPN IV Palmco Jatmiko Santosa beserta jajaran, beberapa Direksi Sub Holding lainnya dan Regional Manajemen PTPN IV Regional 1 dan 2.
Nurdin Halid yang memimpin jalannya rapat menegaskan bahwa sektor kelapa sawit memiliki posisi yang sangat strategis dalam struktur perekonomian nasional.
Ia menyebutkan bahwa industri ini mampu menyerap sekitar 16,5 juta tenaga kerja serta menjadi penyumbang besar bagi penerimaan negara.

“Produksi minyak sawit mentah atau CPO nasional saat ini telah mencapai 48,16 juta ton, meningkat sebesar 3,8 persen dibandingkan tahun lalu,” ungkap Nurdin Halid.
Ia menambahkan bahwa konsumsi produk turunan sawit, baik untuk kebutuhan pangan maupun energi seperti biodiesel dan bahan bakar nabati lainnya, terus menunjukkan tren kenaikan dari tahun ke tahun.

Harus Dikawal

Menurutnya, transformasi yang dilakukan oleh PTPN IV PalmCo harus terus dikawal sebagai upaya memperkuat industri sawit nasional di tengah berbagai tantangan global, termasuk fluktuasi harga dan tekanan isu sustainability dari negara-negara tujuan ekspor.

Anggota Komisi VI DPR RI lainnya Drs. H. Mulyadi, M.M.A. turut memberikan apresiasi, ia menyatakan kekagumannya atas presentasi dan implementasi digitalisasi yang dijalankan oleh manajemen PalmCo.

Menurutnya, pendekatan berbasis data dan teknologi dapat menjadi salah satu jalan menuju ketahanan pangan dan energi yang lebih mandiri.

“Kami menyaksikan bagaimana PalmCo menjadikan transformasi digital sebagai kekuatan baru, saya kira saya juga perlu mengapresiasi bapak mengawal dan mengeksekusi transformasi menjadi smart plantation yang meningkatkann produksi. Untuk kemandirian saya kira kita betul-betul harus mampu berdiri di atas kaki kita sendiri nah itu bener-bener menjadi obsesi atau orientasi kita bersama,” ucapnya.

Apresiasi serupa juga datang dari Firnando H. Ganinduto, B.A., anggota Komisi VI DPR RI yang menyoroti secara khusus sistem digital PalmCo seperti PalmCo Business Cockpit dan AgroView.
“Sistem ini membuat proses pemantauan kebun menjadi lebih presisi dan akuntabel, bahkan dari jarak jauh,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, PalmCo Business Cockpit merupakan platform digital yang dirancang untuk menampilkan data operasional perusahaan secara real-time dan visual.

Mulai dari kondisi lapangan, produktivitas tanaman, hingga performa unit kerja. Sementara AgroView adalah sistem berbasis citra satelit dan drone yang digunakan untuk memantau kondisi, hingga kesehatan dan pertumbuhan tanaman di seluruh areal perkebunan secara real time.

“Saya mengapresiasi, kita bisa melihat kondisi kebun secara real-time dan detail, meskipun kita tidak berada di lokasi. Saya harap ini benar-benar diterapkan berkelanjutan dalam proses bisnis PalmCo,” ujarnya.

Fase Ekspansi
Sementara itu Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Faturohman menjelaskan bahwa saat ini PTPN Group memasuki fase ekspansi, setelah restrukturisasi yang dimulai pada akhir 2023.
Ia menyebut, PalmCo merupakan backbone PTPN Group dengan kontribusi mencapai 70 persen terhadap total pendapatan.

“PalmCo mengelola sekitar 618 ribu hektare kebun inti, dan ini menjadikannya salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia saat ini,” jelas Faturohman.

Apresiasi

Di tempat yang sama, Direktur Utama Holding Perkebunan PTPN III (Persero) Denaldy Mulino Mauna berbalik mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh DPR RI, khususnya Komisi VI terhadap pengembangan sawit nasional.

Kunjungan ini menjadi momentum yang strategis ke depannya untuk sinergi antara Pemerintah, DPR dan PTPN dalam mendukung program nasional. Ia juga sekaligus menyampaikan bahwa Perusahaan juga sedang berfokus terhadap capaian ROA yang ditargetkan 7,5%.

“Beberapa waktu yang lalu kami mendapat sebuah challange dari Bapak Presiden, bagaimana perjuangan pengelolaan asset yang lebih baik, dan PTPN menargetkan capaian ROA sebesar 7,5% di tahun 2029”, kata Denaldy.

Lebih jauh Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya menjaga produktivitas dan efisiensi di tengah tekanan pasar dan geopolitik global.

Saat ini, produktivitas CPO PalmCo tercatat di angka 4,6 ton per hektare, angka yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata Perusahaan sejenis. (cpb)

“Selain menjaga produktivitas, kami juga tengah mempercepat program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang tahun ini ditargetkan mencapai 60.000 hektare,” jelas Jatmiko.

Jatmiko menegaskan bahwa digitalisasi menjadi salah satu strategi utama dalam memastikan akurasi dan kecepatan pengambilan keputusan. Teknologi seperti AI, IoT, hingga sistem dashboard berbasis data real-time telah mulai diterapkan di berbagai unit kebun.

“Hari ini sengaja kami tunjukkan langsung PalmCo Business Cockpit agar Anggota Dewan bisa melihat langsung bagaimana kami memantau perkebunan kami yang tersebar di berbagai lokasi,” terang Jatmiko.

Dalam pertemuan tersebut, disamping aspek operasional, PalmCo juga memastikan komitmennya guna terus mendorong hilirisasi energi terbarukan seperti biodiesel dan pemanfaatan limbah menjadi memiliki nilai ekonomis.

“Transformasi di dalam Next Gen Operation dan akselerasi PSR untuk memaksimalkan produksi, kemudian membangun hilirisasi guna swasembada energi, dua hal ini yang akan selalu kita kedepankan dalam menjadi bagian industri sawit Indonesia yang berdampak dan lestari,” tutup Jatmiko. (cpb/rel)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |