Kreativitas Dari Balik Jeruji, Pavingblok Produksi Warga Binaan Rutan Medan Semakin Diminati

5 hours ago 5
Medan

Kreativitas Dari Balik Jeruji, Pavingblok Produksi Warga Binaan Rutan Medan Semakin Diminati

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

SIAPA Sangka di balik jeruji besi Rutan Kelas I Medan, ternyata ada kreativitas yang tak surut dari tangan-tangan terampil warga binaan.

Berkat pelatihan kemandirian yang diajarkan di dalam rutan, para warga binaan dengan semangat membuat pavingblok atau penutup permukaan tanah, yang akan dijual ke pasaran.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Para warga binaan yang tengah sibuk memproduksi ribuan unit beton persegi itu, bukan sekadar pekerjaan, tapi bagian dari ikhtiar untuk berubah dan berkontribusi bagi negara.

Kepala Rutan Kelas I Medan, Andi Surya mengatakan, penjualan ini bukan hanya soal produktivitas, tapi juga menyumbang pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

“Kegiatan ini dapat turut menyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak Rutan Medan dan menghasilkan warga binaan yang memiliki skill dan kemandirian dalam pembuatan pavingblok, serta memberikan bekal untuk mencari nafkah setelah bebas nanti,” ujarnya.

Kegiatan tersebut, kata dia, tak lepas dari bimbingan dan pengawasan petugas Seksi Bimbingan Kegiatan Kerja. Para warga binaan ditempa keterampilan yang aplikatif.

Mereka tidak hanya mengenal cara mencetak pavingblok, tetapi juga diajarkan proses lengkapnya dari pemilihan bahan baku, pencampuran, hingga tahap pengeringan. Semua dilakukan dengan disiplin tinggi dan pendampingan langsung oleh petugas.

Program pelatihan kemandirian yang dijalankan Rutan Kelas I Medan itu, kini mulai memperlihatkan hasil yang nyata. Terbaru, kata Andi Surya, sebanyak 200 ribu biji pavingblok buatan tangan para warga binaan kembali laris dipesan oleh Kompleks Grand Kota Baru, Sunggal.

“Alhamdulillah pavingblok kita kembali mendapat pesanan, kali ini sebanyak 200 ribu biji,” ujarnya.

Ia mengatakan, angka tersebut lebih dari sekadar catatan keuangan, angka penjualan tersebut mencerminkan keberhasilan pendekatan rehabilitasi berbasis keterampilan.

“Para warga binaan tidak lagi hanya menjadi obyek hukuman, tetapi pelaku perubahan yang aktif berperan, bahkan mampu menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi,” ujarnya.

Dijelaskannya, seluruh proses produksi dilakukan di dalam area kerja, dengan sistem pengawasan ketat namun tetap memberi ruang tumbuh bagi para warga binaan. Kualitas produk pun dijaga agar sesuai standar, sehingga mampu bersaing di pasar terbuka.

Menurut Andi Surya, model pembinaan seperti ini sejalan dengan visi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yakni, menjadikan warga binaan sebagai manusia produktif yang siap kembali ke tengah masyarakat.

“Dengan skill yang mereka miliki, diharapkan para mantan narapidana nantinya tidak kembali ke jalan yang salah, melainkan membuka lembaran baru yang lebih mandiri dan bermartabat,” ujarnya.

Di balik tiap cetakan pavingblok itu, tersimpan harapan akan kehidupan yang lebih baik, sekaligus bukti bahwa jeruji tak selamanya membatasi kontribusi. Bahkan bisa menjadi titik balik menuju perubahan. *Rama Andriawan/F

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |