Kisah Mahasiswi Kristen Di UMSU Adalah Pesan Toleransi Dan Keteladanan Dalam Pendidikan

9 hours ago 5
Sumut

Kisah Mahasiswi Kristen Di UMSU Adalah Pesan Toleransi Dan Keteladanan Dalam Pendidikan Mendikdasmen RI Prof Dr Abdul Mut'i bersama Dr RE Nainggolan, MM.Waspada/Ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

MEDAN (Waspada): Tokoh masyarakat Sumatera Utara yang juga Ketua Majelis Pendidikan Kristen Wilayah (MPKW) Sumatera Utara dan Aceh, Dr. RE Nainggolan, MM menyampaikan apresiasi mendalam terhadap kisah mengharukan wisuda mahasiswi Kristen, Margaret Sitinjak, yang menjadi lulusan terbaik di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).

Dalam pernyataannya, Dr. RE Nainggolan menyebut momen tersebut sebagai “sebuah potret nyata inklusivitas dan harmoni kebangsaan dalam bingkai pendidikan,” yang menunjukkan bahwa perbedaan keyakinan tidak menghalangi pencapaian, penerimaan, dan penghargaan di ruang akademik yang berlandaskan objektivitas.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Saya merasa haru dan bangga membaca kisah ananda Margaret. Di satu sisi ia berhasil menyelesaikan studi dengan prestasi terbaik, di sisi lain, UMSU sebagai almamaternya juga menunjukan aksi nyata inklusivitas, menyampaikan pesan-pesan kebangsaan dan toleransi yang menyentuh. Hebatnya, semua itu dibalut dalam suasana menyenangkan, dengan berbalas dalam pantun yang indah. Ini adalah buah dari pendidikan yang benar, yang tidak hanya mencetak cendekia, tetapi juga manusia Indonesia yang utuh,” tutur RE Nainggolan.

Simbol Harmoni Dan Pendidikan Beradab

Menurutnya, peristiwa ini sekaligus menjadi teladan bagi institusi pendidikan lainnya, baik negeri, swasta, maupun berbasis agama. Ia menekankan bahwa kampus, sekolah, dan semua lembaga pendidikan, seharusnya menjadi ruang bertumbuhnya nilai-nilai persatuan, bukan segregasi.

“Saya kira UMSU telah menunjukan kelasnya sebagai lembaga pendidikan Islam yang terbuka. Dan Margaret menunjukkan kelasnya sebagai mahasiswi Kristen yang berprestasi, santun, dan cinta negeri. Inilah Indonesia kita yang sesungguhnya.” lanjutnya.
RE berharap kisah ini tidak hanya menjadi viral di media sosial, tetapi juga menjadi bahan refleksi bagi para pendidik, pemimpin pendidikan, dan pengambil kebijakan di seluruh Indonesia untuk terus mengedepankan nilai-nilai toleransi, meritokrasi, dan kasih dalam dunia pendidikan.

Sarapan Dengan Mendikdasmen

Sebagaimana telah beredar luas di media sosial, dalam acara wisuda tersebut, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof Dr Abdul Mut’i merespons langsung permintaan beasiswa yang diajukan oleh Margaret. “Insya Allah aspirasinya bisa dipenuhi oleh Rektor, Jika Pak Rektor tidak memenuhi, saya akan menggunakan otoritas saya sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” ujarnya disambut hadirin.

RE Nainggolan mengungkapkan, pada pagi harinya dia sarapan bersama Abdul Mut’i di Hotel Grand Mercure. “Beliau memang sosok yang arif, cerdas, komunikatif, sekaligus juga sangat bersahaja. Di sela sarapan kami menyampaikan berbagai usulan dan pemikiran, yang semuanya beliau sambut dan respons dengan sangat baik,” katanya.(a13)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |