Daya Beli Masyarakat Anjlok, Ekonomi RI Terancam Resesi

1 month ago 22
Ekonomi

Daya Beli Masyarakat Anjlok, Ekonomi RI Terancam Resesi

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

JAKARTA (Waspada): Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, memperingatkan penurunan daya beli masyarakat yang signifikan. Kondisi ini, menurutnya, mengancam pertumbuhan ekonomi Indonesia meski angka pertumbuhan ekonomi masih tercatat positif sebesar 4,7 persen.

“Fokus saat ini yang harus diperhatikan serius bukan hanya soal economic growth yang hanya 4,7 persenan, tapi adalah daya beli masyarakat yang terus menurun. Masyarakat bisa dikatakan tidak punya uang saat ini. Karena itu daya beli turun,” ujar Arsjad dalam paparannya di Forum “Driving Inclusive Growth: Innovation, Industrialization and Energy Transition for Job Creation” di Universitas Paramadina, Minggu (20/7/2025).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Arsjad menunjuk berbagai faktor penyebab, mulai dari gejolak geopolitik global seperti konflik Timur Tengah, dampak kebijakan Donald Trump, dan perang Rusia-Ukraina. Perlambatan ekonomi Tiongkok juga turut memberikan tekanan. Namun, ia menekankan, permasalahan utama justru berasal dari dalam negeri.

Selain daya beli yang melemah, sektor ketenagakerjaan juga rapuh. Meskipun angka pengangguran terbuka menurun, jumlah pengangguran masih tinggi, mencapai 7,28 juta orang. “Yang lebih memprihatinkan lagi adalah fakta bahwa hampir 60% angkatan kerja kita masih berada di sektor informal,” tegasnya. Kondisi ini, menurut Arsjad, menunjukkan lemahnya penciptaan lapangan kerja formal.

Arsjad menjelaskan struktur ekonomi Indonesia yang sangat bergantung pada pedagang dan pekerja. “Jika dua sumber itu tidak lagi ada, maka growth economy tidak akan ada lagi, pasti menurun tajam,” tuturnya. Ia mendesak pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk segera mengatasi penurunan daya beli ini guna mencegah stagnasi bahkan perlambatan ekonomi yang lebih dalam.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |