
BANDA ACEH (Waspada): Balai Bahasa Provinsi Aceh menggelar Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional (PHBII) berlangsung di Aula Balai Bahasa Aceh (BBA) Jalan Panglima Nyak Makam, kawasan Lampineung, Banda Aceh, Kamis (27/02/25).
Peringatan HBII, itu ditandai dengan pemberian piagam penghargaan kepada enam Pemerintah Kabupaten/Kota yang berhasil melaksanakan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) tahun 2024.
Selain itu, juga digelar dialog pelestarian Bahasa daerah, agar tidak terjadi kepunahan, dengan pemateri dua seniman Aceh yang sudah cukup terkenal yakni Medya Hus dan Tarimin.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh Drs Umar Solikhan, M.Hum mengatakan, Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional (PHBII) yang kita laksanakan merupakan bentuk komitmen negara dan pemerintah dalam rangka memelihara bahasa ibu yang kita miliki sebagai jatidiri bangsa.
Hal itu, sebut Umar Solikhan, sesuai dengan amanat UNESCO yang telah menetapkan tanggal 21 sebagai PHBII dan peringatan tahun ini mempunyai makna khusus karena menandai 25 tahun (silver jubilee) sejak HBII dicanangkan oleh UNESCO pada tahun 2000.
Kata Umar, PHBII merupakan tindak lanjutnya, juga sesuai dengan mandat peraturan Perundang-undangan, di antaranya UUD 1945 Pasal 32 ayat 2 yang menyatakan bahwa negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.
Selain negara, pemerintah, baik pusat maupun daerah, semua lapisan masyarakat juga diharapkan bersama dan bersinergi untuk mendukung dan melaksanakan upaya pengembangan dan pelindungan bahasa daerah sehingga bahasa daerah kita tetap lestari,” katanya.
Menurut Umar Solikhan, ratusan bahasa daerah yang kita miliki adalah aset dan kekayaan budaya yang harus kita jaga karena itu adalah salah satu kelebihan kita sebagai bangsa Indonesia. Kelebihan banyaknya bahasa daerah itu ditambah kelebihan lain, yaitu adanya satu bahasa yang menyatukan kita, yakni bahasa Indonesia.
“Oleh karena itu, marilah kita senantiasa kita berkomitmen untuk memajukan bahasa Indonesia dan melestarikan bahasa daerah.
PHBII 2025 mengusung tema “Bahasa Daerah Mendukung Pendidikan Bermutu Untuk Semua” dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya bahasa ibu dalam pendidikan, mendorong penerapannya dalam pendidikan, dan memperkuat pelestarian bahasa daerah,” sebut Umar.
Dengan tema tersebut, lanjut Umar Solikhan, diharapkan peran bahasa daerah dalam membangun pendidikan yang bermutu terasa lebih kuat dan nyata. Untuk itu, diperlukan upaya semua pihak, khususnya pemerintah daerah, untuk dapat menerapkan penggunaan bahasa ibu, dalam hal ini bahasa daerah, sebagai bahasa pengantar di kelas awal dan menerapkan muatan lokal bahasa daerah di semua sekolah dasar.
Pembelajaran bahasa daerah di kelas awal diyakini dapat lebih meningkatkan pemahaman, partisipasi, keaktivan, dan capaian belajar siswa. Hal itu karena dengan belajar melalui sarana bahasa ibu mereka, mereka dapat lebih cepat menyerap pengetahuan dan mengaktualisasikan diri sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan prestasi literasi meraka, pungkas Umar Solikhan.
Enam Kabupaten/Kota yang mendapat piagam penghargaan dari Kepala BBA Drs Umar Solikhan, M.Hum yakni Pemkab Pidie, Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Besar dan Pemko Banda Aceh.
Pada PHBII juga ditampilkan puisi, pidato, menyanyi dalam bahasa Aceh yang mendapat pemenang pada Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang digelar BBA beberapa waktu lalu.(b02)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.