TAFSIR Al-QURAN APLIKATIF

Oleh Prof Dr Faisar A. Arfa, MA
“Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka Bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mendustakan akan menemui Akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. Mereka tidak diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS. Al A’raf: 146-147)
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Al-Quran menyatakan Allah akan memalingkan orang-orang yang sombong di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaanNya dan akan mencegah hati orang-orang yang tidak mau taat dari hujjah dan dalil yang menunjukkan kepada keagungan, syariat dan hukum Allah. Jika mereka melihat setiap ayat Allah, mereka tidak akan beriman kepadanya.
Firman Allah: “Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya)” yaitu jika tampak bagi mereka jalan yang petunjuk, yaitu jalan keselamatan, maka mereka tidak menempuhnya, dan sebaliknya jika tampak bagi mereka jalan kehancuran dan kesesatan, maka mereka mengambil jalan itu. Lalu Al-Quran menyebutkan penyebab mereka masuk ke dalam keadaan itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah yaitu, hati mereka mendustakannya karena mereka tidak mengetahui apa yang terkandung di dalamnya.
Ini masih terkait dengan kaum nabi Musa as yang setelah kepergian Beliau ke gunung Sinai untuk bermunajat kepada Allah, mereka membuat patung anak sapi yang bertubuh dan dapat melenguh atau bersuara dari perhiasan emas. Mereka membuat patung anak sapi dari emas untuk disembah. Patung itu tetaplah patung tidak bernyawa. Suara yang seperti sapi itu hanyalah disebabkan oleh angin yang masuk ke dalam rongga patung itu dengan teknik yang dikenal oleh Samiri waktu itu. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa patung anak sapi itu tidak dapat berbicara dengan mereka sedikit pun, dengan pembicaraan apa pun, apalagi serupa dengan anugerah Allah kepada Nabi Musa as, dan tidak dapat pula menunjukkan jalan apa pun kepada mereka. Apalagi jalan keselamatan seperti dari gangguan dan siksaan Fir’aun’ mereka menjadikannya sebagai sembahan. Mereka, sejak dahulu hingga kini, adalah orang-orang yang zalim, yang telah merasuk kezalimannya dalam diri mereka.
Mereka tidak diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan) yaitu, sesungguhnya Allah akan membalas mereka sesuai dengan amal yang telah mereka kerjakan, Jika baik, maka balasannya baik, dan jika buruk, maka balasannya buruk. Jika mereka melihat suatu mukjizat yang memberi petunjuk kepada kebenaran, mereka tidak beriman akibat hati mereka telah rusak, dan kedengkian mereka terhadap orang lain atas karunia yang telah Allah berikan kepadanya. Serta jika mereka mengetahui jalan kebaikan dan kebenaran, mereka enggan menempuhnya karena menuruti hawa nafsu dan syahwat mereka, dan jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka langsung memilihnya tanpa berpikir dan menghayati.
Dan yang menyebabkan mereka terjerumus ke dalam kesesatan yang luar biasa adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah yang menunjukkan kesesatan mereka, dan mereka lalai dari ayat-ayat itu tanpa memikirkan dan mencari pelajaran dan ibrah yang dikandungnya. Allah memalingkan hati mereka dari keimanan kepada risalah karena mereka tetap bersikeras dalam pendustaan dan keberpalingan mereka disebabkan keangkuhan dan kesombongan mereka setelah mereka begitu banyak melihat berbagai mukjizat.
Dengan merendahkan hamba-hamba Allah dan menolak kebenaran. Orang yang seperti ini sifatnya, Allah akan menghalanginya dari kebaikan yang banyak. Ia tidak dapat memahami ayat-ayat Allah yang memberinya manfaat, bahkan terkadang hakikat yang sebenarnya menjadi berubah dan keburukan disangkanya baik,
Siapa saja yang memiliki kriteria ini, maka Allah tidak akan memberikan kebaikan kepadanya, Allah akan menelantarkannya dan dia tidak dapat memahami ayat-ayat Allah yang bermanfaat bagi diri bahkan bisa jadi hakikat-hakikat perkara menjadi terbalik baginya yang selanjutnya dia menganggap yang buruk sebagai sesuatu yang baik. ”Jika mereka melihat di antara ayat-ayat Allah mereka tidak beriman kepadanya”. Karena mereka berpaling menyangkal dan menentang Allah dan RasulNya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk yang lurus dan benar yaitu jalan yang mengantarkan kepaada Allah dan kepada rumah kemuliaanNya, mereka tidak mau menempuhnya”. Yakni mereka tidak mau menitinya dan tidak menyukainya.
”Tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan” yakni kesesatan yang mengantarkan pelakunya kepada rumah kesengsaraan pelecehan terhadap ayat ayatNya adalah penyebab mereka menempuh jalan kesesatan dan meninggalkan jalan lurus. Allah akan membalas mereka sesuai dengan amal yang telah mereka kerjakan, Jika baik, maka balasannya baik, dan jika buruk maka balasannya buruk.
Siapa pun di di antara mereka yang melakukan itu, dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan mendustakan akan menemui akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. Mereka tidak diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan. Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan hujjah-hujjahNya serta mendustakan perjumpaan dengan Allah di Akhirat kelak, maka terhapuslah amal perbuatan mereka, disebabkan kehilangan syaratnya, yaitu beriman kepada Allah dan mengimani balasanNya. Mereka tidak memperoleh balasan di Akhirat kelak kecuali balasan yang sesuai apa yang mereka perbuat di Dunia berupa kekafiran dan maksiat-maksiat, yaitu abadi di dalam Neraka.
Yakni sampainya mereka pada apa yang dijanjikan kepada mereka amal perbuatan mereka yang secara kasat mata adalah amal ketaatan seperti sedekah dan silaturrahim menjadi sirna. Namun karena mereka berada dalam kekafiran maka amalan-amalan itu tidak menjadi sebuah amal ketaatan, padahal mereka telah berharap untuk mendapatkan manfaat dari amalannya.
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah yang dibawa para rasulNya, hari kebangkitan, dan hari penghisaban. Amal kebaikan mereka yang dikerjakan di Dunia seperti silaturahmi dan sedekah menjadi sia-sia, sehingga tidak ada pahala bagi amal tersebut di Akhirat karena tiadanya keimanan. Mereka tidak dibalas kecuali balasan atas pendustaan dan kemaksiatan mereka
Demikian keadaan dan balasan yang diterima oleh mereka yang angkuh dan durhaka terhadap ayat-ayat Allah, dan orang-orang yang mendustakan tanda-tanda kekuasaan Allah dan adanya pertemuan yang dijanjikan Allah di Akhirat, sia-sialah amal mereka sebab telah kehilangan syarat diterimanya sebuah amal. Yaitu iman kepada Allah dan hari akhir. Apakah mereka tidak diberi balasan melainkan dengan balasan yang setimpal dan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. Jika niat dan amal mereka baik maka kami akan membalasnya dengan kebaikan, sebaliknya jika buruk maka keburuk-anlah balasannya.
Ayat ayat ini berbicara tentang kesombongan yang menguasai hati manusia yang menyebabkan mereka berani menentang Allah tanpa menyadari bahwa mereka merupakan makhluk ciptaan Allah. Mereka lupa diri dan tidak memperhatikan tanda tanda kebesaran Allah yang melekat di dalam diri mereka dan pada alam sekitarnya. Mereka terlalu sombong melihat keadaan yang ada di sekitar mereka seolah olah tidak ada yang menciptakan itu semua.
Semakin sombong mereka maka akan semakin jauh mereka dari kemungkinan percaya kepada tanda tanda kebesaran Allah sebab Allah akan menghalangi mereka untuk punya akses ke kondisi tersebut akibat kesombongan yang bersemayam di dalam dada mereka. Hal tersebut merembet juga pada persoalan percaya pada hari Akhirat. Itu sebabnya beriman kepada Allah dan hari Akhirat merupakan dua hal yang penting dan diletakkan berdampingan di dalam Al-Quran. Menjadi alas yang kuat bagi pembalasan terhadap perbuatan manusia di Akhirat kelak.
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.