
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
P.SIDIMPUAN (Waspada): Kegiatan ilegal berupa Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) sudah cukup marak di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan, khususnya di Kecamatan Angkola Selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
“Investigasi kita lewat foto udara atau drone di perbukitan Desa Aek Natas, puluhan tenda biru berdiri di atas lobang penambangan emas ilegal,” kata aktifis lingkungan Rahmat Rico di Padangsidimpuan, Selasa (6/5/2025).
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Menurutnya, kegiatan merusak lingkungan dan ekosistem alam demi keuntungan pribadi di jajaran Bukit Barisan itu, sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. Namun tidak ada tindakan apapun dari pemerintah maupun aparat keamanan.
“Informasi kita peroleh, ada beberapa oknum pemerintah dan oknum aparat penegak hukum diduga terlibat dan memiliki lobang tambang di sana. Ada yang diduga minta setoran saja. Makanya jangan heran tidak ada tindakan tegas terhadap PETI di sana,” ujarnya.

Rahmat menceritakan, marak dan menjamurnya aktifitas PETI di Kecamatan Angkola Selatan memiliki sejarah yang hampir sama dengan di Kecamatan Huta Bargot dan Naga Juang Kabupaten Madina.
Wilayah itu masuk ke dalam dan sekitar area kontrak karya perusahaan tambang emas PT. Sorikmas Mining. Sedangkan Kecamatan Angkola Selatan di Tapsel, masuk ke dalam dan sekitar area kontrak karya Tambang Emas Martabe atau PT. Agincourt Resources.
“Pelaku PETI di Tapsel terdorong melakukan kegiatan ilegal tersebut, setelah melihat yang terjadi di Madina. Keuntungan melimpah ruah, tidak ada tindakan hukum meski merusak alam dan mecemari lingkungan dengan zat kimia yang sangat berbahaya,” terang Rahmat.
Kepada Bupati Tapsel, Rahmat berharap ada tindakan serius untuk mencegah semakin meluasnya PETI ini. Selamatkan alam Tapsel dari kerusakan dan selamatkan masyarakat dari terpapar zat kimia berbahaya, seperti yang dilakukan Bupati Madina saat ini.
“Harus ada tindakan dari pemimpin Tapsel yang baru. JIka tidak, generasi ke depan hanya akan diwarisi lingkungan alam yang rusak akibat keserakahan oknum-oknum yang ingin memperkaya diri tanpa memikirkan masa depan generasinya,” sebut Rahmat Rico. (a05)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.