Sekuel “Beringin Tua”: Kawan Baru, Seteru Lama

1 month ago 16
Editorial

19 Agustus 202519 Agustus 2025

 Kawan Baru, Seteru Lama

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

Episode kali ini dibumbui gosip politik ala infotainment. Politik high class, bahannya low class.

Ada-ada saja kelakuan para “pejuang rakyat” kita. Di tengah rakyat sibuk memikirkan harga beras dan BBM, para kader Beringin justru sibuk perang urat jari—bukan urat leher—di kolom komentar Instagram. Tak tanggung-tanggung, hasil adu komentar itu kini bermigrasi ke kantor polisi. Luar biasa, Sumatera Utara bukan hanya kaya sumber daya alam, tapi juga kaya drama politik.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Ketua DPRD Sumut, Erni Ariyanti Sitorus, memilih jalur hukum setelah merasa dicederai martabatnya oleh komentar “perjodohan politik” yang dilontarkan sesama kader Golkar, Hamdani Syahputra. Sungguh unik, di negeri yang overdosis persoalan, ternyata yang dianggap serius justru “ciee-ciee” ala remaja Instagram. Rupanya, emoji dan kata-kata manis bisa lebih mematikan ketimbang intrik deal-deal proyek di gedung dewan. Padahal, ini tak perlu ke polisi. Sesama kader, perkara “gatal jari” ini bisa “diobrolin” di meja ruang makan Golkar.

Tentu saja Erni bilang laporannya murni “masalah pribadi”—tak ada sangkut paut dengan Musda Golkar Sumut. Ah, bukankah itu seperti berkata “saya makan sambal, tapi pedasnya bukan dari cabai”? Semua orang paham, Musda Golkar adalah kompor gas yang siap menyulut api, dan kasus laporan ini hanyalah kipas kecil yang membuat bara makin menyala.

Sudah menjadi rahasia umum, di balik laporan itu tersimpan bara Musda Golkar Sumut.

Erni berada di garda depan kubu keluarga besar Sitorus yang disokong Doli Sinomba Siregar—paman Bobby Nasution. Sementara di sisi lain, Musa Rajekshah alias Ijeck, mantan Wakil Gubernur Sumut, berdiri tegak dengan gengnya, termasuk Hamdani. Inilah pertarungan klasik: trah politik versus trah politik. Mirip adu kuat dinasti, hanya saja kali ini “beringin tua” dijadikan ring tinju.

DPP Golkar sendiri sudah pernah pusing ketika kursi Ketua DPRD Sumut sempat kosong berbulan-bulan karena tarik-ulur antara kubu Musa dan kubu Sitorus. Pada akhirnya, DPP menetapkan Erni sebagai Ketua DPRD Sumut, didukung penuh paman Bobby. Musa tentu tak tinggal diam, ia sudah siapkan pasukan dan nama untuk Musda. Maka jangan heran bila komentar “perjodohan politik” di medsos bisa dianggap bom atom—karena muaranya Musda-lah yang sedang diperebutkan.

Lucunya, kedua pihak sama-sama mengaku berjuang demi marwah: satu membela marwah sebagai perempuan, istri, dan ibu; satunya lagi merasa sedang meladeni rakyat di kolom komentar. Kalau begini, mungkin Musda Golkar nanti lebih tepat diadakan di panggung stand-up comedy ketimbang hotel berbintang.

Mari kita jujur: konflik ini bukan cuma urusan hate speech: “nama baik” atau “perasaan”. Ini soal siapa yang lebih dekat ke singgasana pohon beringin. Persaingan keluarga Sitorus dengan kubu Musa Rajekshah hanyalah sekuel panjang drama internal Golkar yang tak kunjung tamat. Bedanya, episode kali ini dibumbui gosip politik ala infotainment. Politik high class, bahannya low class.

Maka tak berlebihan bila publik geleng-geleng kepala. Partai yang mengaku berpengalaman dan matang ternyata justru berseteru dengan gaya bocah rebutan mainan. Kalau pohon beringin ini terus-terusan dipakai untuk menggantungkan caption Instagram ketimbang gagasan besar, jangan salahkan rakyat bila suatu saat batang beringin tua itu dianggap sudah benar-benar lapuk, keropos, dan jadi “kayu bakar”.

Sebab, apa artinya perebutan kursi dan Musda megah kalau ujung-ujungnya hanya melahirkan kader yang lebih lihai “berbalas komentar” ketimbang “berbalas gagasan”?

Golkar Sumut, selamat menikmati masa pemanasan. Tapi ingat, jika terlalu banyak panas tanpa arah, beringin yang sudah tua itu, bisa-bisa keburu gosong sebelum Musda digelar; terbakar trah politik Bobby Nasution dan Musa Rajekshah—kawan baru, seteru lama.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |