Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) yang juga Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Prof. Dr. Kamaruddin Amin, menegaskan kesiapan pelaksanaan Wakaf Run 2025,
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
JAKARTA (Waspada.id): Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) yang juga Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Prof. Dr. Kamaruddin Amin, menegaskan kesiapan pelaksanaan Wakaf Run 2025, sebuah ajang lari sambil berwakaf yang digelar BWI sebagai agenda tahunan untuk meningkatkan literasi dan partisipasi wakaf masyarakat.
“Wakaf Run adalah ajakan untuk berlari sambil berwakaf. Kita berwakaf dengan cara yang gembira dan sehat. Lari itu sehat, dan berwakaf insyaAllah membuat hidup kita bahagia,” ujar Kamaruddin kepada media, di Jakarta, Jumat (12/12/2025).
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
Ia menjelaskan, Wakaf Run kini memasuki tahun kedua penyelenggaraan dan kembali menargetkan antusiasme tinggi dari masyarakat setelah sukses pada tahun lalu.
Wakaf Run sendiri akan digelar Minggu, 14 Desember 2025, pukul 06.00 WIB, dengan pendaftaran yang masih dibuka hingga sehari sebelum pelaksanaan. Kegiatan ini juga berlangsung secara virtual dan dapat diikuti peserta dari seluruh Indonesia.
Target Peserta 2.500 Orang
Ketua Komite Penyelenggara, Wahyu, menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan 2.500 peserta pada tahun ini. “InsyaAllah tercapai. Tahun lalu alhamdulillah melampaui target,” ujarnya.
Setiap peserta dikenakan biaya pendaftaran Rp200.000, dengan Rp50.000 dialokasikan khusus sebagai wakaf. Peserta juga akan memperoleh jersey premium resmi Wakaf Run.
“Dana wakaf Rp50.000 itu tidak boleh dikurangi atau disentuh. Kami simpan dan kembangkan melalui sektor produktif agar hasilnya bisa disalurkan sebagai manfaat (mawkuf alay),” jelas Kamaruddin.
Hasil pengembangan wakaf akan digunakan untuk berbagai program seperti beasiswa, pemberdayaan UMKM, dan bantuan sosial bagi masyarakat kurang mampu.
Donasi untuk Palestina dan Korban Bencana di Sumatera
Dari dana pendaftaran, panitia juga menyiapkan dua alokasi bantuan:
• 1.000 jaket musim dingin untuk anak-anak di Palestina.
• Bantuan untuk korban bencana di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh, bekerja sama dengan BAZNAS.
“Ini bentuk kepedulian kita terhadap saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah di Sumatera dan Palestina,” kata Prof. Kamaruddin.
Literasi Wakaf Masih Menjadi Tantangan
Sekjen Kemenag juga menyoroti tantangan literasi wakaf di Indonesia yang masih tertinggal dibanding zakat.
“Wakaf sering dianggap bukan kewajiban, padahal membantu orang yang tidak mampu itu wajib bagi yang punya kemampuan,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa tren literasi wakaf meningkat seiring kampanye masif yang dilakukan Kemenag dan BWI, terutama di lembaga pendidikan Islam.
“Peningkatan literasi harus diikuti partisipasi. Mengetahui dulu, lalu berwakaf,” ujarnya.
Prof. Kamaruddin mengajak masyarakat, khususnya warga Jakarta, untuk ikut serta.
“Mari berlari sambil berwakaf, sambil berdonasi. Semoga kita bisa berbuat sesuatu untuk bangsa Indonesia,”pungkasnya.(id11)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































