Pelatihan Kader Inspiratif ASI Dan Anak (KARINA) Di Puskesmas Binjai Estate Mendorong Pemberian ASI Eksklusif

3 weeks ago 13
Medan

26 Agustus 202526 Agustus 2025

Pelatihan Kader Inspiratif ASI Dan Anak (KARINA) Di Puskesmas Binjai Estate Mendorong Pemberian ASI Eksklusif

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

MEDAN (Waspada.id): Sebagai wujud kontribusi nyata pada masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sumatera Utara (USU) menyelenggarakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat melalui “Optimalisasi Pemberian ASI Eksklusif dalam Pencegahan Stunting melalui KARINA di Wilayah Kerja Puskesmas Binjai Estate Kota Binjai” pada Senin (25/08/2025).

Acara pelatihan ini dihadiri oleh 26 kader dari berbagai posyandu di wilayah kerja Puskesmas Binjai Estate.

Program pengabdian ini dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat USU, Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si., lalu beranggotakan Prof. Ir. Etti Sudaryati MKM., Ph.D., Fadilah Aini, S.K.M., M.Kes., serta Arifa Masyitah Panjaitan, S.K.M., M.Kes.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kader tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi usia enam bulan pertama.

Bina suasana antara FKM USU dengan Puskesmas Binjai Estate telah dilakukan sebelumnya guna menyelaraskan tujuan yang ingin dicapai bersama. Tidak hanya itu, para kader juga turut bergabung dalam diskusi untuk melakukan pemetaan mengenai kebutuhan dan permasalahan yang terjadi pada masyarakat wilayah puskesmas.

Apresiasi dan sambutan hangat diberikan oleh Kepala Puskesmas Binjai Estate, Daniel Hutapea, S.Kep., Ners., dan Dinas Kesehatan Kota Binjai yang diwakili oleh Holijah S.E Siregar SST., MKM., terhadap kegiatan pelatihan kader yang diusung ini.

“Persentase pemberian ASI Eksklusif di wilayah puskesmas memang tergolong cukup rendah. Maka dari itu, melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, kita berharap dapat meningkatkan pemahaman lebih dalam dan semangat bagi kader yang hadir,” tutur Kapus Binjai Estate penuh semangat.

Pelatihan para kader ini diberikan melalui 3 materi yaitu “Penguatan Kader dalam Mendukung Pemberian ASI Eksklusif” yang dibawakan oleh Holijah S.E Siregar, SST., M.Kes., dari Dinas Kesehatan Kota Binjai “Teknik Konseling Efektif untuk Ibu Hamil dan Menyusui” oleh Meilani Fabiola Siregar, SST., MKM., dari DP3APM serta “Kunci Keberhasilan Menyusui” oleh Fadilah Aini, S.K.M., M.Kes., dari FKM USU.

Masih banyaknya mitos yang dipercaya masyarakat mengenai pemberian ASI menjadi masalah yang harus diatasi sesegera mungkin. Kader kesehatan memiliki peran dalam memberikan edukasi dan pendampingan bagi ibu sehingga pemberian ASI Eksklusif dapat diterapkan tanpa hambatan.

“Mitos yang beredar di masyarakat bahwa bayi harus diberikan air, madu atau pisang selama 6 bulan pertama cukup meresahkan, karena budaya masyarakat tersebut dapat mengganggu pemberian ASI Eksklusif yang seharusnya diberikan selama 6 bulan full tanpa henti,” tambah Holijah.

Di sisi lain, pemberian susu formula tidak jarang dijumpai bagi bagi yang baru lahir sebagai dalih karena ASI yang belum kunjung keluar. Rekomendasi mengenai pemberian susu formula masih sering diberikan oleh beberapa instansi kesehatan. Informasi yang simpang siur seperti ini menjadi tugas kader untuk meluruskannya.

“Kandungan di dalam susu formula memiliki risiko yang tidak dijelaskan lebih lanjut dalam promosi susu tersebut. Bayi yang tidak mendapatkan ASI sama sekali memiliki risiko 2,4 kali lebih besar bayi meninggal akibat infeksi saluran pernafasan dan 14,2 kali lebih besar meninggal akibat diare,” jelas Fadilah Aini dalam pemaparannya.

Sebagai ujung tombak, kader-kader yang dilatih pada program ini diharapkan dapat mempromosikan pentingnya pemberian ASI Eksklusif bagi bayi kepada masyarakat sekitar. Kader juga hadir untuk mendampingi ibu untuk memberikan konseling secara langsung serta dapat menjawab permasalahan ibu selama periode kehamilan dan menyusui.

Selain untuk mencegah stunting dan meningkatkan daya tahan tubuh anak, pemberian ASI Eksklusif merupakan investasi masa depan yang dapat meningkatkan kualitas generasi bangsa. Oleh karena itu, seluruh pihak diharapkan dapat bergandeng tangan untuk mengkampanyekan pemberian ASI Eksklusif untuk mendukung tumbuh kembang bayi lebih optimal. (rel)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |