
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id): Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama(PCNU) Kota Medan bersama Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Medan perjuangan melaksanakan Lailatul Ijtima’ pada Sabtu (6/9) di Masjid Ubudiyah Jl. Permai No. 100 Kelurahan Sidorame Timur Medan Perjuangan Kota Medan.
Lailatul Ijtima (malam berkumpul) oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Medan beserta MWCNU Medan Perjuangan mengambil Tema : “Memperkokoh Paham Ahlussunnah Wal Jamaah dalam Rangka Merawat Jagad Membangun Peradaban”.
Peserta kegiatan melibatkan sekitar 150 orang dari unsur Pengurus Majelis Wakil Cabang beserta Muslimat NU Medan Perjuangan, Pengurus BKM Masjid se-Medan Perjuangan, Majelis Taklim dan Pengajian Ibu-ibu serta Jamaah sekitar masjid dan Kelurahan Sidorame Timur Medan Perjunagan.
Acara ini dihadiri oleh Lurah Sidorame Timur yang mewakili Camat Medan Perjuangan, Dofi Efiansyah, SE.
Dalam pidatonya ia sangat mengapresiasi acara malam berkumpul warga NU di Medan Perjuangan dan berharap dapat terjadi sinergi dan kolaborasi seluruh unsur masyarakat. Terutama dalam rangka ikut memberi pencerahan serta menjaga keluarga dan warga masyarakat dari pengaruh-pengaruh buruk narkoba, geng motor serta penyakit masyarakat lainnya sehingga dapat tercipta keamanan dan ketertiban dalam masyarakat yang sangat komplek akhir-akhir ini untuk mewujudkan “Medan ”BERTUAH” yang Inklusif, Maju dan Berkelanjutan”.
Dalam kesempatan yang sama Kepala KUA Medan Timur H. Ramlan, S.Ag., MA juga sangat menyambut baik kegiatan ini dimana permasalahan masyarakat dapat diminimalisir dengan penguatan pemahaman keagamaan dimana banyak paham-paham keagamaan yang keluar atau bahkan bertentangan dengan Pemahaman Ahlussunah Wal Jamaah terutama di Medan Perjuangan sebagai kecamatan yang cukup padat sehingga mudah muncul paham-paham yang lari atau bahkan tidak sesuai di masyarakat yang dapat menimbulkan keresahan serta bibit-bibit perpecahan yang dimulai dari tingginya semangat berkeagamaan.
“Diharapakan dengan peran NU sebagai Organisasi Keagamaan yang ikut mendirikan Bangsa Indonesia dianggap wajib untuk ikut menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk terus berdiri tegak dan kokoh serta tidak mungkin bakal ikut menciptakan perpecahan dalam masyarakat yang majemuk,” ungkapnya.
Pembicara dalam kegiatan KH. Sutan Sahrir Dalimunthe, S.Ag., MA memaparkan tentang Lailatul Ijtima.
Dijabarkannya, pemahaman Ahlussunah Wal Jamaah sebagai paham terbanyak yang dianut oleh bangsa Indonesia perlu dijaga dan tidak perlu ditakuti munculnya paham-paham lain di luarnya, karena biasanya tidak banyak pengikutnya. Namun begitupun yang perlu diperkuat dan dijaga adalah Keluarga karena NU juga sudah hadir dan berusaha untuk menciptakan keluarga maslahat karena keluarga maslahat adalah keluarga yang bahagia, sejahtera, dan harmonis yang dapat memenuhi kebutuhan pokok (primer) lahir dan batin, serta berkontribusi positif bagi masyarakat.
Konsep ini mengacu pada prinsip-prinsip syariat Islam, yaitu menjaga lima perkara pokok : agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta, agar tercipta keberkahan dan kemaslahatan dalam rumah tangga dan masyarakat.
Dalam hal terkecil untuk merawat jagad dimulai dari Keluarga dengan menanamkan pemahaman aqidah karena kita berdiri di atas bumi maka sudah menjadi Kewajiban kita menjaga tempat kita di atas jagad sehingga tercipta sebuah peradaban yang maslahat untuk umat dan manusia.
“Dimana dalam agama kita terdapat tiga perintah yaitu Ukhuwah Basyariyah (Kemanusiaan), Ukhuwah Wathaniyah (Kebangsaan) dan Ukhuwah Islamiyah (Sesama Muslim),” pungkas KH. Sutan Sahrir Dalimunthe, S.Ag., MA.(id31)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.