
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id): Direktur Eksekutif Lembaga Independen Pemerhati Pembangunan Sumatera Utara (LIPPSU), Azhari Gemala Putra Sinik, menilai tindakan Erni Ariyanti Sitorus yang melaporkan Wakil Ketua (Waket) DPRD Deliserdang (DS), Hamdani Syahputra, ke Poldasu terkesan telah mempertontonkan lemahnya kepemimpinan dirinya sebagai Ketua DPRD Sumut .
“Melaporkan Hamdani ke polisi, apalagi tanpa dasar yang kuat, bukti kepemimpinannya sebagai Ketua DPRD Sumut sangat lemah. Belum cocok Erni jadi Ketua DPRD. Kasihan Partai Golkar yang menugaskannya sebagai ketua. Golkar yang jadi sasaran, pem-bully-an” kata Azhari Sinik kepada wartawan, Selasa (19/8).
Menurut Azhari, sejak menjabat Ketua DPRD Sumut, setiap tindakannya selalu jadi masalah dan viral.
Mulai dari kasus empat pulau dan sekolah lima hari hingga terakhir melaporkan Hamdani ke polisi, selalu blunder, dan Golkar jadi “tertuduh.” Erni justru acap mempertontonkan kelemahannya sebagai pemimpin.
Azhari menilai, menjadikan Erni sebagai Ketua DPRD terlalu dipaksakan. “Tidak ada prestasinya selama menjadi anggota, kok tiba-tiba menjadi ketua. Ini keputusan yang salah, karena kepemimpinannya tidak pernah teruji. Golkar wajib memberhentikan Erni dari jabatannya sebagai Ketua DPRD,” ujarnya.
Melaporkan Hamdani ke Polda, menurut Azhari, itu menciptakan konflik di internal mencuat ke luar.
Sebab, Hamdani adalah Ketua Partai Golkar Deliserdang, sedangkan Erni juga dari partai yang sama. Yang lucu, lanjutnya, yang punya akun dan status serta orang-orang lain yang berkomentar di medsos tidak dilaporkan ke polisi.
Dia mempertanyakan kenapa cuma Hamdani yang dilaporkan, sedangkan yang lain tidak ? Ada pemilik akun yang meng-upload pernyataan, ada yang buat pernyataan, dan banyak yang berkomentar.
“Ada apa sebenarnya ? Tokoh vokal ini menganjurkan sesama kader Golkar mestinya saling komunikasi, ber-tabayyun. Erni tidak perlu melaporkan Hamdani. Bisa saja, akibat tindakan Erni, Hamdani justru yang merasa namanya dicemarkan dan balik mengadukan Erni ke polisi,” katanya.
Menurut Azhari, Erni tidak bijaksana dalam menyikapi dinamika sosial dan lingkungan. “Erni terlalu cengeng, tidak mampu mengatasi masalah yang datang kepadanya.
“Ini baru soal komentar di medsos, bagaimana pula kalau terjadi perdebatan di rapat-rapat DPRD atau masalah sosial lainnya. Publik telah melihat, kemampuan Erni sangat diragukan,” ujarnya. (id06)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.