USU-USK Beri Peningkatan Wirausaha Untuk Siswa Di SMA Labschool Banda Aceh

2 weeks ago 13
Medan

2 September 20252 September 2025

USU-USK Beri Peningkatan Wirausaha Untuk Siswa Di SMA Labschool Banda Aceh

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

MEDAN (Waspada.id): Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Syiah Kuala (USK) berkolaborasimenghadirkan inovasi unik di SMA Labschool UNSYIAH Banda Aceh, menghasilkan inovasi sabun cair bebas alergen berbahan minyak atsiri dari limbah kulit kulit jeruk nipis. Produk ini tak hanya higienis, dan ramah lingkungan tetapi juga bernilai ekonomi.

Tim dosen yang terlibat dalam kegiatan iniyaitu dari Fakultas Farmasi USU Prof. Dr. apt. Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, S.Si, M.Si; apt. Muhammad Fauzan Lubis, S.Farm, M.Farm; apt. Nur Aira Juwita, S.Farm, M.Si; dan apt. Nurul Suci, S.Farm, M.Farm., bekerja sama dengan dosen dari FMIPA USK, yaitu dari Jurusan farmasi apt. Didi Nurhadi Illian, S.Farm, M.Si.

Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan skill wirausaha dan literasi sains siswa melalui pendekatan praktis yang menggabungkan ilmu pengetahuan dengan potensi lokal. Kegiatan ini menggunakan metode Community Based Interactive Approach (CBIA) yang terdiri dari tiga tahap, yaknipersiapan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi.

Pada tahap awal, siswa mendapat edukasi tentang potensi limbah kulitjeruk nipis yang kaya minyak atsiri dengan sifat antibakterialami dan aroma segar khas jeruk, sehingga menumbuhkan kesadaran lingkungan sekaligus memicu kreativitas dalammengolah limbah.

Selanjutnya, siswa mempraktikkan langsung proses pemurnian minyak atsiri di laboratorium sekolah dan memformulasikannya menjadi sabun cair bebas alergen, sebuah produk higienis yang aman untuk kulit sensitif dan ramah ingkungan.

Sabun cair hasil karya siswa kemudian dievaluasi melaluiberbagai uji ilmiah. Dari uji organoleptik, sabun memiliki warnakuning muda, aroma jeruk nipis segar, dan bentuk yang sedikitkental. Nilai pH rata-rata 5,79 berada pada rentang aman bagikulit. Uji hedonik memperlihatkan penerimaan sangat baikdengan 100% responden menyukai tekstur, 100% menyuka aroma, dan 100% menyukai warna sabun. Uji iritasi juga membuktikan sabun aman digunakan karena tidak menimbulkan iritasi pada kulit.

Yang tak kalah penting, uji anti bakteri menggunakan metode difusi cakram menunjukkan adanya zona hambat terhadap bakteri Escherichia coli sebesar 9,75 mm dan terhadap Staphylococcus aureus sebesar 6,88 mm, sehingga sabun cair ini tidak hanya berfungsi sebagai pembersih, tetapijuga memiliki manfaat fungsional sebagai agen antibakteri alami.

Selain menghasilkan produk yang berkualitas, kegiatan ini juga berdampak signifikan terhadap peningkatan keterampilan siswa. Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran, terjadi peningkatanrata-rata pemahaman dari nilai pre-test ke post-test.

Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak hanya memahami teori, tetapijuga menguasai praktik nyata dalam memanfaatkan bahan alammenjadi produk bernilai ekonomi.

Peningkatan ini menjadiindikator keberhasilan kegiatan dalam membekali siswa keterampilan kewirausahaan berbasis sains.Kegiatan pengabdian masyarakat ini membuktikan bahwa pemanfaatan limbah sederhana seperti kulit jeruk nipis mampu melahirkan produk inovatif yang bermanfaat.

Bagi siswa, pengalaman ini bukan hanya tentang membuat sabun cair, melainkan juga pelajaran berharga tentang pentingnya inovasi, kepedulian lingkungan, serta keterampilan wirausaha sebagai bekal menghadapi masa depan. (id16)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |