Muklizan (42), seorang pekerja bangunan asal Dusun Bineh Blang, Aceh Jaya. Waspada.id/ist
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id): Kesehatan menjadi aset paling berharga dalam kehidupan setiap individu. Tanpa tubuh yang sehat, segala aktivitas dan tanggung jawab sehari-hari akan terasa berat, bahkan bisa terhenti.
Hal inilah yang dialami oleh Muklizan (42), seorang pekerja bangunan asal Dusun Bineh Blang, Aceh Jaya.
Dalam kesehariannya, ia terbiasa bekerja keras di bawah terik matahari, bergelut dengan debu dan asap semen yang tanpa disadari perlahan-lahan memengaruhi kondisi kesehatannya.
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
Tidak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa rutinitas yang dijalaninya demi menghidupi keluarga justru membawa dampak serius bagi tubuhnya. Suatu hari, ia mengalami gangguan pernapasan yang cukup parah.
“Sebelumnya saya tidak pernah mengalami sesak napas. Tubuh saya sehat-sehat saja. Tapi waktu itu, saat sedang bekerja sebagai tukang bangunan, saya mulai merasa perut agak kembung dan nafas terasa berat,” ungkap Muklizan, dalam keterangan yang diterima di Medan, Minggu (16/11)
Kondisi tersebut semakin memburuk hingga akhirnya ia harus dirawat inap untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Ia sempat kembali merasakan gejala yang mengganggu pernafasan diduga bahwa kondisi kesehatannya sebab lingkungan kerja penuh dengan paparan debu.
“Saya dirawat selama dua malam. Alhamdulillah, setelah dua malam itu, kondisi saya mulai membaik. Rasa sesak yang saya alami sudah mulai berkurang dan badan terasa lebih ringan dibanding sebelumnya. Tadi pagi saya merasa napas kembali terasa berat, dan saya kesulitan untuk duduk. Rasanya hanya ingin berbaring terlentang saja. Saya sampai harus menggunakan oksigen karena tidak kuat. Dulu setiap hari saya bekerja di proyek bangunan. Hampir setiap saat saya menghirup abu semen. Mungkin itu yang jadi penyebab utama saya mengalami sesak,” jelasnya.
Dalam kondisi darurat, kecepatan dan kemudahan akses layanan kesehatan menjadi hal yang sangat krusial. Bagi Muklizan, pengalaman saat harus segera mendapatkan pertolongan medis menjadi momen yang tak terlupakan.
Ia merasa sangat terbantu karena proses administrasi yang sederhana dan cepat, cukup dengan membawa KTP dan Kartu Keluarga. Hal ini membuatnya semakin yakin bahwa menjadi peserta BPJS Kesehatan adalah keputusan yang tepat.
“Saya merasa sangat lega dan bersyukur karena saat itu, dalam kondisi darurat, saya bisa langsung mendapatkan pelayanan kesehatan hanya dengan membawa KTP dan KK. Tidak ada proses yang menyulitkan, semuanya cepat dan mudah. Padahal waktu itu saya benar-benar butuh pertolongan segera karena sesak napas yang tiba-tiba. Saya tidak menyangka bisa secepat itu ditangani. Ini membuat saya sadar betapa pentingnya menjadi peserta BPJS Kesehatan. Di saat-saat genting seperti itu, kemudahan akses layanan benar-benar sangat berarti,” ungkapnya.
Meskipun tengah menghadapi kondisi kesehatan yang cukup berat, Muklizan tetap merasa bersyukur karena telah menjadi peserta BPJS Kesehatan dengan segmen PBI – JK.
Baginya, keberadaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sangat berarti, terutama dalam membantu meringankan beban biaya pengobatan yang tidak sedikit.
Investasi Jangka Panjang
Pengalaman ini menjadi pengingat bahwa menjaga kesehatan adalah investasi jangka panjang, dan memiliki jaminan kesehatan seperti BPJS adalah langkah bijak untuk menghadapi situasi tak terduga.
“Saya benar-benar merasakan sendiri betapa pentingnya memiliki BPJS Kesehatan. Sebagai tukang bangunan, saya tidak pernah menyangka akan mengalami gangguan pernapasan dan jantung. Tapi saat itu terjadi, saya bersyukur sudah terdaftar sebagai peserta JKN,” katanya.
“Semua biaya pengobatan saya ditanggung, dan saya bisa fokus untuk sembuh tanpa harus memikirkan soal biaya. Ini sangat membantu, apalagi bagi kami yang bekerja di sektor informal. Saya harap masyarakat lain juga menyadari bahwa kesehatan itu sangat berharga dan perlindungan seperti BPJS Kesehatan sangat dibutuhkan,” tutupnya.(id20)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































