Usai Maghrib Massa Demo Ricuh Depan DPRA

2 weeks ago 16
AcehHeadlines

1 September 20251 September 2025

Usai Maghrib Massa Demo Ricuh Depan DPRA Suasana pembubaran paksa peserta aksi di depan DPRA. Waspada.id/Khairu S

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

BANDA ACEH (Waspada.id): Pasca orasi, pendemo yang mengatasnamakan diri Aliansi Rakyat Aceh ricuh dengan petugas keamanan di halaman gedung DPRA seusai Maghrib, Senin (01/09/2025).

Kericuhan pecah antara massa dengan petugas gabungan dari polisi dan Satpol PP yang berjaga dilokasi.

Pantauan waspada.id di lapangan, awalnya suasana kondusif dan orasi ditutup dengan shalawat hingga adzan Maghrib.

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Joko Heri Purwono yang turun langsung ke lapangan juga sudah melakukan negosiasi agar massa membubarkan diri dengan tertib, namun gagal.

Suasana mulai memanas ketika peserta aksi berbaju hitam mulai melakukan pembakaran di depan gedung DPRA, dan suara petasan dilontarkan oleh peserta aksi ke arah petugas.

Hingga akhirnya semakin tidak terkendali setelah pasukan Brimob Polda Aceh mulai keluar gedung menggunakan tameng dan para peserta demo panik berlarian.

Menurut salah satu peserta demo, Iqbal mengatakan dirinya harus berlari ke arah Simpang Lima untuk menyelamatkan diri dari kejaran petugas.

“Kami berlarian semua, karena petugas sudah represif, kami lari ke sembarang tempat karena dikejar,” ucapnya.

Hingga saat ini petugas masih melakukan pembubaran paksa dan mengejar para pendemo ke semua titik.

Tujuh Tuntutan Ditandatangani Bersama

Ketua DPRA Zulfadli meninggalkan massa aksi di DPRA setelah menandatangani kesepakatan bersama.Waspada.id/Khairu S

Orasi berjalan damai hingga sebelum Maghrib dan aksi massa yang ditemui pimpinan DPRA juga telah menandatangani 7 kesepakatan bersama, diantaranya ; Reformasi total DPR RI dan DPR Aceh, Reformasi Polri, Tuntaskan seluruh pelanggaran HAM di Indonesia, Tolak pembangunan Batalyon di Aceh, Evaluasi menyeluruh terhadap seluruh tambang di Aceh, Bebaskan peserta aksi yang ditangkap saat aksi, dan Transparansi dana otonomi khusus (otsus) Aceh.

Tujuh tuntutan tersebut ditandatangani bersama oleh Ketua DPRA Zulfadli bersama koordinator lapangan peserta aksi.

Sementara itu, Ketua DPRA, Zulfadli saat meninggalkan lokasi tidak memberikan statemen apapun, hanya mengatakan semua tuntutan sudah ditandatangani bersama.(id98)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |