Oleh Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA (Abu Chik Diglee)
Imam Abdurrahim Al Iraqi atau Al Hafidz Al Iraqi telah hafal al Qur’an sejak usia 8 tahun dan menjadi yatim di usia 3 tahun. Selain itu, Imam Abdurrahim Al Iraqi juga telah hafal kitab al Tanbih, al Hawi, dan al Ilmam pada saat usianya beranjak 10 tahun, serta belajar tentang ilmu qira’at, fikih, dan ushul fikih kepada Imam Al Isnawi.
Sementara nama lengkap Imam Abdurrahim Al Iraqi adalah Al Imam Al Hafidz Zainuddin Abu Al Fadhl Abdurrahim Ibn Al Husein Ibn Abdurrahman Ibn Abi Bakar Ibn Ibrahim Al Iraqi Al Syafi’i Al Mishri Syaikh Al Hadits (الاءمام الحافظ زين الدين ابو الفضل عبد الرحيم بن الحسين بن عبد الرحمن بن ابي بكر بن ابراهيم العراق الشافعي المصري شيخ الحديث ).
Imam Abdurrahim Al Iraqi masyhur dengan sebutan Imam Al Iraqi atau Al Hafidz Al Iraqi yang lahir di desa Mehran (مهران) tepi singai Nil – Mesir. Mehran, di samping nama desa di tepi sungai Nil di Mesir, juga nama kota di Distrik Ilam di Persia (dalam peta modern, Mehran Persia terletak dekat perbatasan Barat Iran dengan Irak). Jarak antara kota Baghdad dengan Mehran Persia yang terletak di Iran Barat hanya 2 jam perjalanan darat dengan mobil.
Kota Mehran Persian sendiri dihuni oleh mayoritas suku Kurdi dengan sub suku Malekshahi dan Shonan. Sementara Imam Abdurrahim Al Iraqi dilahirkan pada tanggal 21 Jumadil Awal tahun 725 Hijriah (5 Mei 1325 M) dan wafat pada hari Rabu tanggal 8 Sya’ban tahun 806 Hijriah ( 24 Februari 1404 M) dalam usia 81 tahun.
Kemudian, jenazahnya dishalatkan oleh Imam Syihabuddin Al Dzahabi (Lihat kitab Muqaddimah Tahqiq al Tabshirah Wa Al Tadzkirah karya Imam Abdurrahim Al Iraqi yang ditahqiq oleh Syekh Mahir Al Fahl). Di samping itu, Imam Abdurrahim Al Iraqi adalah tipe ulama yang banyak melakukan rihlah atau perjalanan ilmiah untuk mencari dan menyebarkan ilmu ke wilayah Mekkah, Madinah, Iskandariah, Ba’labak, Hammah, Homs, Gaza, Nablus, Damaskus, Aleppo, Tripoli, dan lain-lainnya.
Sebagai seorang ulama besar madzhab Syafi’i, tentunya Imam Abdurrahim Al Iraqi memiliki banyak karya akademik. Di antara karya akademik Imam Abdurrahim Al Iraqi adalah kitab Ikhbar al Ahya Bi Akhbar al Ihya (kitab ini mentakhrij hadist yang ada di dalam kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al Ghazali).
Kitab al Mughni ‘An Hamli al Asfar Fi Takhrij Ma Fi al Ihya Min al Akhbar (kitab ini merupakan mukhtashar atau ringkasan dari kitab Ikhbar al Ahya Bi Akhbar al Ihya), kitab Taqrib al Isnad, kitab al Thabshirah Wa al Tadzkirah, kitab Naktu Manhaj al Badawi (tentang ushul fikih), kitab al Thahir Fi Ushul al Fiqh, kitab Nazhmu al Durar al Sunniyah, kitab al Alfiyah Fi Gharib al Qur’an, kitab al Tafsir Wa al Idhah Fi Musthalah al Hadits, kitab Tharh al Tatsrib Fi Syarh al Tatsrib, kitab Syarah al Tirmidzi, dan lain-lainnya.
Imam Abdurrahim Al Iraqi memiliki banyak guru di antara guru-gurunya adalah Imam al Muqri’ Muhammad Bin Abi al Hasan Bin Abdul Malik Bin Sam’un, Syekh Muhammad Bin Ishaq Bin Muhammad al Balbisi, Syekh Abdurrahman Bin al Hasan Bin Ali al Isnawi, Syekh Muhammad Bin Ahmad Bin Abdul Mu’min al Mishri (Ibnu Lubban), imam Abdurrahim Bin Abdullah Bin Yusuf (Ibnu Syahid al Jaisy), Syekh Muhammad Bin Muhammad Bin Ibrahim al Maidumi, Syekh Muhammad Bin Ismail Bin Abdul Aziz, Syekh Al Amir Sanjar Bin Abdullah Al Jawali, Al Faqih Ali Bin Ahmad Bin Abdul Muhsin Ibnu Al Rifa’ah, Syekh Abdurrahman Bin Muhammad Bin Abdul Hadi Al Maqdisi, Syekh Ali Bin Abdul Kafi Al Subuki, Syekh Ahmad Bin Abdurrahman Bin Muhammad Al Mardawi, dan lain-lainnya.
Selain itu juga, Imam Abdurrahim Al Iraqi memiliki banyak murid, di antara murid-muridnya adalah Imam Ibnu Hajar Al Haitami, Abu Zur’ah Ahmad Bin Abdurrahim Al Iraqi (putra Imam Abdurrahim Al Iraqi), Al Hafidz Ahmad Bin Ali Bin Hajar Al Asqalani, Al Hafidz Ali Bin Abu Bakar Al Haitsami, Al Faqih Muhammad Bin Musa Al Dumairi, Al Muhadits Ibrahim Bin Hajjaj Al Abnasi, Ali Bin Ismail Al Qalqasyandi, Syekh Muhammad Bin Zhahirah Al Syafi’i, Al Muhadits Ibrahim Bin Muhammad Bin Khalil, dan lain-lainnya.
Selanjutnya, dari sisi historis Imam Abdurrahim Al Iraqi memiliki garis keturunan yang berasal dari kota Irbil ibukota provinsi Kurdistan Iraq. Oleh sebab itu, pada namanya melekat Al Iraqi (bangsa Iraq). Syekh Shalih Al Afani di dalam kitabnya yang berjudul Shalahu al Ummah Fi ‘Uluwi al Himmah ia menuliskan tentang Imam Abdurrahim Al Iraqi sebagai berikut: حفظ القران وهو ابن ثمان والتنبيه و اكثر الحاوي و كان ربما حفظ في اليوم اربع.
Artinya, Imam Abdurrahim Al Iraqi telah berhasil menghafal al Qur’an pada usia 8 tahun, ia juga menghafal kitab al Tanbih dan kebanyakan kitab al Hawi, terkadang ia dapat menghafal dalam satu hari sebanyak 400 tulisan.
Imam Ibnu Hajar Al Asqalani mengatakan bahwa Imam Abdurrahim Al Iraqi adalah guru yang terkenal. Imam Ibnu Al Jauzi menyebut Imam Abdurrahim Al Iraqi sebagai hafidznya negeri Mesir. Beberapa madrasah tempat biasa Imam Abdurrahim Al Iraqi mengajar di Mesir adalah madrasah Dar al Hadits, madrasah Al Karmilah, madrasah Al Zhairiyyah Al Qadimah, madrasah Al Alqaransiqriyyah, madrasah Ibnu Thulun, dan madrasah Al Fadhilah.
Imam Abdurrahim Al Iraqi juga pernah menjabat sebagai qadhi di Madinah dan sekaligus sebagai imam di masjid Nabawi pada zaman itu. Di dalam kitab Mausu’at al Fiqhiyah al Quwaitiyah disebutkan bahwa Imam Abdurrahim Al Iraqi adalah seorang yang alim dan mulia.
Secara lengkap di dalam kitab tersebut tertulis sebagai berikut : كان عالما فاضلا صاحب التصانيف في الاضول و الفروع برع في الحديث و الفقه واصوله و العربية.
Artinya, Imam Abdurrahim Al Iraqi adalah sosok yang alim dan memiliki keutamaan, ia memiliki banyak karya tentang pokok pokok syari’at dan cabang cabangnya. Ia sangat menguasai ilmu hadist, ilmu fikih, ilmu ushul fikih dan ilmu bahasa Arab (Lihat kitab Mausu’at al Fiqhiyah al Kuwaitiyah, juz, 2, halaman, 401).
Imam Abdurrahim Al Iraqi telah memberikan kontribusi keilmuan Islam yang banyak pada zamannya dan karya karya akademiknya masih terus dibaca serta dipelajari oleh umat Islam, khususnya di kalangan madzhab Syafi’i. Oleh karenanya, Imam Abdurrahim Al Iraqi yang juga populer dengan sebutan Al Hafidz Al Iraqi, layak mendapatkan apresiasi dan perhatian.
Semoga Allah Swt memberikan pahala yang melimpah kepada Imam Abdurrahim Al Iraqi atas semua ilmu keIslaman yang telah beliau ajarkan kepada umat Islam. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin. Wallahua’lam. WASPADA.id
Penulis adalah Dosen Hadist Ahkam dan Hukum Keluarga Islam di Asia Tenggara Pascasarjana IAIN Langsa
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.