
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MADINA (Waspada.id): Semburan lumpur panas yang muncul di Desa Roburan Dolok, Kecamatan Panyabungan Selatan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang kemarin sempat viral dan menjadi topik pembahasan hangat di tengah-tengah masyarakat Madina, hingga saat ini belum mendapat atensi tindak lanjut atau keterangan dari pihak terkait.
Hal ini menyebabkan warga di sekitar lokasi menjadi was-was, masih terbayang akan tambah bahayanya dampak dari lumpur panas tersebut.
Baru-baru ini, beredar sebuah video dari salah satu warga Desa Roburan yang memperlihatkan terdapat pipa aliran panas yang diyakini milik pipa PT SMGP mengeluarkan lumpur panas lagi dan bau yang sangat tajam. Akibatnya, wargapun kembali resah dan meminta pihak SMGP maupun Pemkab Madina menindaklanjuti persoalan ini.
Seakan rasa takut dan khawatir yang menghantui pikiran warga, lumpur Lapindo di Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur pun menjadi momok cerita yang mulai membuat khawatir warga setempat. Wajar saja mereka khawatir mengingat Desa Roburan Dolok ini termasuk kawasan dalam wilayah kerja perusahaan (WKP) PT. Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) yang bergerak di bidang panas bumi.
Reaksi keraspun turut dilontarkan tokoh pemuda Mandailing Natal, Ahmad Yusuf Tanjung, S.Sos terkait isu hangat ini. Kepada Waspada.id, Sabtu, (23/08), Yusuf mengatakan tidak adanya kepedulian PT SMGP terhadap persoalan lumpur panas yang berada di Desa Roburan Dolok ini sangat disayangkan, sehingga sampai saat ini masyarakat masih dihantui rasa ketakutan karena lumpur panas tersebut diperkirakan sangat berbahaya.

“Dari informasi yang saya dapat, kasus lumpur panas di Roburan Dolok belum mendapat titik terang, ada apa di balik diamnya PT SMGP, kenapa belum ada atensi yang konkrit dari pihak PT SMGP ini, apa mereka ingin lempar bola dalam persoalan ini dengan dalih tidak ada hubungannya dengan aktivitas perusahaan, padahal dulu kita tau sendiri mereka pernah buka wellpad di Roburan, kita lihat warga banyak yang mengeluh dan membutuhkan perhatian,” ujarnya.
Yusuf yang merupakan alumni Universitas Andalas ini berharap agar Pemkab Madina segera mengambil tindakan yang konkret dalam persoalan ini, dan berharap Bupati Madina Saipullah Nasution memberikan perhatian khusus terutama solusi keberlanjutan hidup masyarakat Roburan Dolok yang ikut terdampak lumpur panas.
“Kita pun masyarakat bertanya apa sebenarnya manfaat PT SMGP ini di sini, karena hingga saat ini kita tidak merasakan dampak signifikan yang dibawa perusahaan ini, penyerapan tenaga kerja yang dulu digadang-gadang, kita tau hingga saat ini PT SMGP malah banyak pengurangan tenaga kerja. Kita berharap jangan sampai Kabupaten Madina hanya dapat ruginya saja dari adanya PT SMGP ini, tidak ada untungnya. Harus ada langkah yang tegas dari Pemkab Madina, terutama warga yang terdampak lumpur panas di Desa Roburan,” pungkas Yusuf. (id54)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.