Pengamat Pesimis, Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Tercapai

1 week ago 9
Ekonomi

10 September 202510 September 2025

Pengamat Pesimis, Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Tercapai Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang dipatok Presiden Prabowo Subianto pada tahun pertama pemerintahannya sulit untuk direalisasikan.

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

MEDAN (Waspada.id): Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang dipatok Presiden Prabowo Subianto pada tahun pertama pemerintahannya sulit untuk direalisasikan.

Menurutnya, capaian sebesar itu hampir mustahil dicapai tanpa adanya faktor baseline yang rendah dari pertumbuhan ekonomi di periode sebelumnya.

“Kecuali memang terjadi penurunan kinerja pertumbuhan ekonomi alami di tiga tahun terakhir, sehingga base line perhitungan pertumbuhan ekonomi jelang periode kepemimpinan Pak Prabowo mengalami peningkatan. Tapi kalau dari kondisi saat ini, saya pikir sangat sulit terealisasi,” ujar Gunawan di Medan, Selasa (9/9).

Gunawan menambahkan, terlepas siapapun Menteri Keuangannya, upaya untuk menembus angka pertumbuhan tersebut membutuhkan usaha ekstra besar.

“Butuh effort yang luar biasa bahkan hampir tidak mungkin. Namun, target pertumbuhan ekonomi memang harus tinggi. Kalau targetnya rendah justru terkesan pemerintah malas bekerja,” tegasnya.

Ia menyebut, strategi yang dapat ditempuh antara lain mendatangkan investor strategis, mendorong hilirisasi untuk mempercepat industrialisasi, serta mereposisi anggaran agar lebih produktif dalam menopang pertumbuhan ekonomi.

Terkait dengan penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani, Gunawan menilai terlalu dini untuk menilai sepak terjangnya.

“Kita tidak perlu berspekulasi, karena beliau baru satu hari ditunjuk. Tetapi di pundak Menteri Keuangan yang baru ada harapan besar dari masyarakat agar bisa mengembalikan fiskal ke posisi yang sehat dan mampu menciptakan pertumbuhan inklusif,” jelasnya.

Sementara itu, menyikapi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami koreksi, Gunawan menyebut kondisi tersebut wajar.

“Pelaku pasar tengah melakukan adaptasi dengan kebijakan baru, termasuk menanti langkah Menteri Keuangan. Umumnya, dalam kondisi seperti ini investor bersikap wait and see, bahkan cenderung keluar dulu dari pasar saham. Itu lumrah,” katanya.

Gunawan menekankan hal utama yang harus dilakukan Menteri Keuangan adalah menjaga kesehatan fiskal dan mengalokasikan anggaran secara tepat sasaran. “Jika itu bisa diimplementasikan, investor dengan sendirinya akan merasa yakin,” ungkapnya.

Namun, ia juga mengingatkan tantangan terbesar pemerintah adalah pengendalian fiskal yang ketat namun kurang efektif dalam memperbaiki daya beli masyarakat.

“Dalam jangka pendek, kebijakan sebaiknya fokus memperbaiki fiskal agar mampu membalikkan daya beli. Alokasi anggaran harus diprioritaskan ke sektor produktif sehingga berdaya guna bagi pertumbuhan ekonomi,” pungkas Gunawan. (id09)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |