Sebanyak 20 santri dari sejumlah dayah (pesantren) di Aceh Utara mengikuti pelatihan public speaking, Jumat (14/11) di Lhoksukon, Aceh Utara. Waspada.id/Zainal Abidin
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
LHOKSUKON (Waspada.id): Puluhan santri dari sejumlah dayah (pesantren) di Aceh Utara mengikuti pelatihan public speaking, upaya untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan kepercayaan diri para santri dalam menyampaikan gagasan di ruang publik.
Materi kegiatan yang berlangsung selama dua hari, Kamis-Jumat (13-14/11) disampaikan Ketua Training Kader Dakwah (TKD) Aceh Utara, Tgk Munawir, S.Sos., bersama Ketua Khatar Aceh Utara, Tgk. Mauludin, S.H.
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
Tgk. Munawir menjelaskan bahwa public speaking merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki para santri di era sekarang. Menurutnya, kemampuan berbicara di depan umum bukan hanya soal tampil percaya diri, tetapi juga bagaimana menyampaikan pesan secara efektif, jelas, dan berpengaruh.
“Santri sebagai calon pemimpin dan calon dai perlu dibekali kemampuan komunikasi yang baik agar dapat menjawab tantangan zaman,” sebutnya.
Tgk. Munawir menambahkan, penguasaan public speaking juga mendukung santri dalam menyampaikan dakwah dengan lebih menarik dan persuasif. “Ketika santri mampu mengolah kata dengan baik, maka nilai-nilai keislaman yang disampaikan akan lebih mudah diterima oleh masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap pelatihan seperti ini terus berlanjut sehingga santri tidak hanya kuat dalam ilmu agama, tetapi juga kompeten dalam menyampaikan ilmu tersebut di berbagai forum.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Utara, Zulkifli, S.Ag., M.Pd., melalui Kabid Dayah M. Yunus, S.Hi., menjelaskan, bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari Rencana Kerja Dinas Pendidikan Dayah tahun 2025. Pelatihan yang berlangsung selama dua hari itu diikuti seluruh peserta dengan antusias.
Menurutnya, tujuan pelatihan adalah memberikan bekal keterampilan praktis kepada santri agar mampu menghadapi tantangan dalam kegiatan dakwah. Selain itu, menjadikan mereka agen perubahan yang tidak hanya paham agama, tetapi juga siap berkontribusi bagi pembangunan masyarakat.
Ia menambahkan, pelatihan tersebut dirancang untuk membekali santri dengan kemampuan berbicara di depan umum secara percaya diri, terstruktur, dan komunikatif, sehingga mereka mampu menyampaikan gagasan, dakwah, maupun informasi secara efektif kepada berbagai kalangan.(id.71)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































