Ketua Badan Baitul Mal Aceh, Tgk H Muhammad Yunus M Yusuf, SH atau yang lebih di kenal dengan sebutan Abon Yunus menberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi kegiatan pembinaan muallaf di SIT Fajar Hidayah Aceh, Desa Cot Mon Raya, Blang Bintang, Aceh Besar, Kamis (13/11/2025). Waspada.id/Ist
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
BANDA ACEH (Waspada.id): Baitul Mal Aceh (BMA) bekerja sama dengan Forum Dakwah Perbatasan menggelar pembinaan kepada 20 muallaf di SIT Fajar Hidayah Aceh, Desa Cot Mon Raya, Blang Bintang, Aceh Besar.
Kegiatan yang berlangsung selama 45 hari itu diikuti oleh 20 muallaf yang berasal dari Kota Subulussalam dan Aceh Singkil. Para muallaf tersebut terdiri dari 11 orang laki-laki, sembilan perempuan termasuk satu orang bayi perempuan satu tahun enam bulan.
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
Ketua Badan Baitul Mal Aceh, Tgk H Muhammad Yunus M Yusuf, SH atau yang lebih di kenal dengan sebutan Abon Yunus membuka secara langsung kegiatan tersebut pada Kamis (13/11/2025).
Dalam sambutannya Abon Yunus mengatakan, program tersebut merupakan salah satu upaya BMA dalam memberikan pendampingan terpadu kepada para muallaf yang mencakup pelatihan akidah, ibadah, dan pemahaman dasar tentang ajaran Islam.
Menurutnya, kehadiran peserta dari berbagai latar belakang menjadikan kegiatan ini sebagai ruang pelatihan yang penting untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan para muallaf dalam menjalani kehidupan beragama.
Abon Yunus juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berkomitmen mengikuti program pembinaan tersebut.
Ia berharap program ini mampu memberikan bekal keislaman yang baik, serta menjadi langkah awal dalam memperkokoh pemahaman agama secara menyeluruh.
“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi para muallaf agar mereka mendapatkan bimbingan yang terarah dan berkelanjutan,” ujar Abon Yunus.
Sementara itu Ketua Forum Dakwah Perbatasan, dr Nurkhalis mengucapkan terimakasih kepada Baitul.Mal Aceh atas kerjasama tersebut.
Ia menjelaskan, pembinaan muallaf merupakan program unggulan FDP yang diharapkan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan agar para muallaf yang baru masuk Islam tidak dibiarkan begitu saja.
“Akan tetapi harus dibina secara intensif terkait akidah, ibadah amaliah, membaca Alquran dan Pembinaan karakter,” kata Nurkhalis.
Ia menambahkan, pembinaan mullaf tersebut memiliki kurikulum yang bertahap yaitu mulai Level 1 terkait pembinaan intensif selama 45 hari. Kemudian level 2 home visit dengan cara pembinaan langsung di rumah muallaf dan level 3 menyeleksi para muallaf untuk dijadikan sebagai dai dan pemberdayaan ekonomi Muallaf.
“Kami berharap kerjasama Forum Dakwah Perbatasan dengan Baitul Mal Aceh dapat terus berlangsung sehingga mullaf yang baru masuk Islam dapat kita bina dengan maksimal,” pungkas Nurkhalis. (Id66)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































