
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
LUBUKPAKAM (Waspada.id): Pemkab Deliserdang semakin menunjukkan kepeduliannya kepada petani.
Bahkan, Pemkab Deliserdang semakin terdepan dalam memperjuangkan dan memenuhi hak-hak para petani. Termasuk selalu hadir untuk menjawab keluhan yang ada.
Karena itu, Bupati Deliserdang, Asri Ludin Tambunan langsung gerak cepat (gercep) memerintahkan Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) untuk mengawasi dan menjaga harga jual gabah di tingkat petani.
Apalagi, beredarnya informasi di laman media sosial (medsos) yang menarasikan jika harga jual gabah di tingkat petani hanya Rp6.400 per kilogram (kg) atau di bawah harga pokok penjualan (HPP) Rp6.500/kg.

Disebutkan, harga jual gabah di kisaran Rp6.400/kg tersebut disebabkan kilang padi dan agen mogok membeli gabah petani akibat penyegelan kilang padi oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Pertanian, Elinasari Nasution SP dalam keterangannya, Minggu (24/8/25), menjelaskan, pada Kamis, 21 Agustus 2025 lalu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) IV dan Penjabat (Pj) LTT Sumatera Utara (Sumut), Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI Cq Direktur Perlindungan dan Perkebunan.
Dari koordinasi yang dilakukan itu, tambah Elinasari, disepakati sejumlah kesimpulan/keputusan, antara lain Bulog menjamin akan membeli gabah petani sesuai HPP Rp6.500/kg sesuai syarat dan ketentuan.
“Untuk syarat dan ketentuan dapat dikonsultasikan pada kami,” kata Elinasari.
Ia jua mengimbau kepada agen dan kilang padi agar mentaati aturan yang berlaku. Bulog juga telah melakukan pembelian gabah, kilang padi sudah berangsur buka dan membeli gabah.
Dijelaskannya, dari hasil koordinasi yang dilakukan, harga gabah di tingkat petani ada dua jenis. Pertama yang berasal dari panen dengan combine harvester di harga Rp6.400/kg, dan panen dengan power threser di kisaran Rp6.200-Rp6.300.
Panen combine harvester adalah metode panen dengan menggunakan mesin pertanian multifungsi yang menggabungkan tiga proses panen dalam satu kali jalan, yaitu memotong (reaping), merontokkan (threshing), dan membersihkan (winnowing) hasil panen seperti padi, gandum, atau jagung.
Sedangkan, panen power threser menggunakan mesin perontok hasil panen seperti padi, yang menggunakan tenaga penggerak mekanis (bukan manual) untuk memisahkan gabah atau biji-bijian dari tangkai dan jeraminya.
Terpisah, Kepala Dinas Ketapang, Rahman Saleh Dongoran SP MSi mengemukakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Pimpinan Cabang (Pinca) Bulog Divre IV Sumut. Dari komunikasi itu, Bulog Divre IV Sumut menyatakan siap membeli gabah petani seharga Rp6.700/kg di kilang padi yang ditunjuk Bulog.
“Selain itu, saya juga sudah komunikasi dengan Direktur BUMD, mereka juga siap membeli sebagian gabah petani kita dengan harga yang sama. Kita juga segera berkomunikasi dengan poktan atau brigade pangan, supaya petani kita bisa terlindungi dari harga di bawah HPP,” tanda Dongoran. (id.28)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.