Jakarta, CNBC Indonesia - Wacana revisi Undang-Undang Perkawinan kembali mengemuka setelah Menteri Agama Nasaruddin Umar menyoroti tingginya angka perceraian di Indonesia. Ia mengusulkan agar UU No.1 Tahun 1974 ditambah satu bab khusus mengenai pelestarian perkawinan. Menurutnya, negara tidak bisa hanya hadir saat pernikahan dimulai, tapi juga harus aktif menjaga keutuhannya.
Fenomena perceraian memang bukan hanya terjadi di Indonesia. Di tingkat global, sejumlah negara mencatatkan tingkat perceraian yang sangat tinggi, bahkan jadi rekor dunia. Data dari World Population Review dan laporan Forbes Advisor mengungkap, penyebab utama perceraian bukan semata karena perselingkuhan, melainkan karena kurangnya dukungan keluarga terhadap pasangan.
Menurut data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sumber lainnya, negara dengan tingkat perceraian tertinggi di dunia pada tahun 2020 adalah Maldives atau Maladewa. Negara Asia Selatan ini mencatat 2.984 perceraian dalam populasi yang hanya 540.544, sehingga menghasilkan tingkat perceraian sebesar 5,52 per 1.000 orang.
Angka perceraian ini sebenarnya turun drastis dari angka yang dipublikasikan secara luas sebesar 10,97 pada tahun 2002, yang membuat negara ini memperoleh Rekor Dunia Guinness untuk angka perceraian tertinggi.
Salah satu penjelasan mengapa angka perceraian di Maldives tinggi adalah karena sebagai negara dengan yang mayoritas populasinya adalah Muslim, kumpul kebo tidak dibolehkan. Sementara, pernikahan dan perceraian cukup mudah dilakukan, jadi mereka menikah dengan cepat dan bercerai dengan cepat pula jika hubungan itu gagal.
Terlebih lagi, pergeseran budaya saat ini sedang terjadi di Maldives, di mana makin banyak wanita menjadi lebih berdaya dan mampu mengurus diri sendiri secara finansial. Kondisi ini memungkinkan mereka untuk meninggalkan pernikahan yang tidak berhasil.
Berikut daftar 10 negara dengan tingkat perceraian tertinggi di dunia (per 1.000 orang per tahun), seperti dilansir World Population Review:
1. Maladewa - 5,52
2. Kazakhstan - 4,6
3. Rusia - 3,9
4. Belarusia - 3,7
5. Belgia - 3,7
6. Moldova 3,3
7. China - 3,2
8. Kuba - 2,9
9. Ukraina - 2,88
10. Denmark - 2,7
Negara dengan angka perceraian terkecil
Berdasarkan data yang tersedia, negara dengan tingkat perceraian terendah di dunia adalah Sri Lanka, dengan tingkat perceraian 0,15 perceraian per 1.000 penduduk. Vietnam dan Guatemala menyusul, yaitu 0,2 perceraian per 1.000 penduduk.
Kendati demikian, rendahnya angka perceraian bukan berarti kehidupan pernikahan di negara-negara tersebut lebih bahagia. Di beberapa negara, perceraian sulit diakses karena faktor hukum, budaya, ekonomi, atau bahkan keselamatan.
Banyak perempuan tidak punya pilihan untuk keluar dari pernikahan yang tidak sehat karena takut stigma, kehilangan hak asuh, atau tidak punya penghasilan. Fakta ini kembali menggarisbawahi keberlangsungan rumah tangga tak hanya ditentukan oleh pasangan, tetapi juga oleh sistem sosial dan kebijakan yang mendukung.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]