
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
GUNUNGSITOLI (Waspada.id): Sejumlah kalangan masyarakat yang menjadi pasien dan berobat di RSUD M. Thomsen Nias mengaku kecewa atas pelayanan di rumah sakit rujukan terebut.
Kekecewaan itu bukan tanpa sebab, para pasien menilai pelayanan di rumah sakit ini buruk, ditambah lagi dengan tutupnya salah satu poli yang melayani bedah atau operasi.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Salah seorang pasien yang hendak berobat, Asa’aro Lase, kepada wartawan, Selasa (12/8) mengaku kecewa kepada manajemen di rumah sakit ini.
Dia menuturkan pengalaman pahit yang dialaminya saat hendak berobat pada 11 Agustus 2025 lalu. Dimana sebelumnya ia berobat di RS Tabita Gunungsitoli dan dirujuk di RSUD dr M Thomsen Nias.
Bukannya mendapat perawatan, malahan saat mendaftar dirinya ditolak dengan alasan dari pihak RSUD dr M Thomsen Nias menyatakan bahwa poli bedah ditutup sampai waktu yang tidak ditentukan.
“Saya ingin berobat, karena ada bisul di kaki sebelah kiri disertai pembengkakan. Namun saya ditolak dengan alasan poli bedah tutup untuk sementara waktu karena hanya satu orang dokter,” tutur Asa’aro Laseĺp.
Karena tidak ada solusi saat itu, termasuk dari kepala ruangan pendaftaran yang tidak memberi penjelasan padanya, akhirnya ia dirujuk ke rumah sakit lain. Sementara menurutnya RSUD dr M Thomsen Nias merupakan salah satu rumah sakit rujukan di 4 kabupaten 1 Kota di Kepulauan Nias.
Sementara Direktur RSUD dr M Thomsen Nias, dr. Noferlina Zebua yang dikonfirmasi Rabu (13/8) mengatakan bahwa penutupan layanan di Poli Bedah disebabkan kekurangan tenaga medis. Saat ini dokter spesialis bedah hanya satu orang.
Karenanya, lanjut Noferlina, maka untuk sementara pelayanan bedah difokuskan pada pelayanan kegawatdaruratan, tindakan operasi dan rawat inap.
“Itu karena dokter yang aktif tidak mampu meng-handle poli bedah dan rawat inap sekaligus. Kenapa hanya 1 dokter bedah yang aktif, karena 1 orang sudah berakhir Surat Izin Praktik dan yang satunya sedang berhalangan melayani karena alasan pribadi,” katanya.
Dia mengatakan kondisi ini sebenarnya bukan yang pertama, ada keadaan di mana dokter berhalangan atau cuti karena alasan mendesak dan urgent. Sehingga manajemen harus membuat strategi prioritas pelayanan demi keselamatan pasien.
Noferlina memastikan pihaknya terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pasien. Dan sampai saat ini keluhan-keluhan yang muncul tetap dimonitor, direspon, dan diberikan edukasi sehingga pengguna layanan bisa memahami
Secara terpisah Ketua DPRD Kabupaten Nias, Sabayuti Gulo, yang dimintai tanggapannya terkait pelayanan di RSUD dr Thomsen mengatakan akan melakukan pendalaman.
“Kami akan melakukan pendalaman terkait informasi ini,” ujar Sabayuti Gulo.
Sabayuti memastikan akan berkordinasi dengan Pemkab Nias sebagai langkah awal untuk memahami akar permasalahan yang ada.
“Jika diperlukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dapat kita lakukan,” tegas Sabayuti Gulo.(id59)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.