Sosialiasi Perda Sistem Kesehatan, Afif Abdillah Minta Puskesmas Beri Pelayanan Maksimal

2 hours ago 1
Medan

8 Desember 20258 Desember 2025

Sosialiasi Perda Sistem Kesehatan, Afif Abdillah Minta Puskesmas Beri Pelayanan Maksimal Anggota DPRD Medanm Afif Abdillah saat Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosperda) ke XII TA 2025 nomor 4 tahun 2012 tentang sistem kesehatan Kota Medan, di Jalan Gedung Arca Gg. Persatuan, Pasar Merah Timur Kec. Medan Area, Minggu (7/12). Waspada.id/ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

MEDAN (Waspada.id): Anggota DPRD Kota Medan, Afif Abdillah, SE, meminta Puskesmas memberi pelayanan maksimal kepada seluruh warga Kota Medan. Apalagi Pemerintah Kota (Pemko) Medan telah menanggung kesehatan masyarakatnya melalui program Universal Health Coverage (UHC).

“Mensukseskan UHC ini; Pemko telah mengalokasikan anggarannya sebesar Rp 300 miliar pertahun ke BPJS untuk mencover warga Medan berobat gratis di puskemas dan rumah sakit yang menjadi mitra BPJS Kesehatan. Dengan anggaran yang besar itu, sudah menjadi keharusan sistem pelayanan kesehatan yang diberikan harus bagus;” ujar Afif Abdillah saat Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosperda) ke XII TA 2025 nomor 4 tahun 2012 tentang sistem kesehatan Kota Medan, di Jalan Gedung Arca Gg. Persatuan, Pasar Merah Timur Kec. Medan Area, Minggu (7/12).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kota Medan ini juga meminta bagi warga yang telah memiliki BPJS Kesehatannya; perlu melakukan cek kesehatan secara rutin di puskesmas, guna mengetahui aktifnya kepesertaan BPJS Kesehatannya.

“Kalau sudah punya kepesertaan BPJS gratis, perlu lah sesekali datang ke Faskes nya agar tahu apakah kartu BPJS nya masih aktif atau tidak. Karena ada sistem dari pemerintah pusat menonaktifkan bagi kartu yang tidak pernah dipakai dan dianggap sudah mampu atau meninggal,” ucapnya.

“Pergi saja ke puskesmas, gunakan. Mau cek tensi, atau pelayanan kesehatan lainnya, yang penting jangan sampai kepesertaannya mati karena tidak pernah digunakan,” tambah Afif.

Saat ini, kata Afif lagi, tidak hanya rumah sakit umum yang penuh dengan pasien, tapi, rumah sakit jiwa milik provinsi: Seperti pengalamannya menghubungi pihak rumah sakit tersebut, dan dijawab petugas jika rumah sakit juga penuh.

“Jadi marilah kita jaga kesehatan tubuh dan mental kita. Perbanyak berdoa dan ibadah agar. Kita juga berharap Pemko Medan memiliki program pelayanan Mental Health karena memang sangat dibutuhkan sebagai sarana kesehatan mental,” tutur Afif Abdillah.

Ia juga menyinggung pelayanan rumah sakit yang sudah memulangkan pasien opname setelah tiga: Sebenarnya, BPJS Kesehatan membolehkan pasien dipulangkan saat sudah sembuh, bukan saat masih sakit dipulangkan. Tapi pihak rumah sakit banyak yang nakal. Kenapa? Saat warga sakit kena demam berdarah, misalnya, BPJS Kesehatan membayar ke rumah sakit bukan per hari, per nginep, melainkan per paket. Misalnya DBD paketnya Rp15 juta, dan dibayarkan ke rumah sakit. Jika pasien dipulangkan cepat tentu saja pihak rumah sakitnya yang untung.

“Ini banyak kejadian, karena tidak ada pengawasan. Tidak ada pengawasan dan tidak ada tempat melapor. Ke depan kita akan buat sistemnya tidak lagi seperti itu,” pungkas Afif. (id16)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |