Tim PKM UM Tapsel foto bersama dengan Kelompok Wanita Tani Al-Ikhsan Simatohir, Kecamatan Padangsidimpuan Anglola Julu, Kota Padangsidimpuan. Waspada.id/ist
  Ukuran Font
Kecil Besar
14px
P.SIDIMPUAN (Waspada.id) : Dosen Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UM Tapsel) yang tergabung dalam tim pengabdian masyarakat mengedukasi warga Desa Simatohir, Kecamatan P.Sidimpuan Angkola Julu, Kota Padangsidimpuan dalam menciptakan minuman fungsional bernilai ekonomi berbasis buah lokal.
Rafiqah Amanda Lubis, M.P, sebagai Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) UM Tapsel, Senin (3/11/2025) mengatakan, edukasi terhadap kaum ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani Al-Ikhsan Simatohir merupakan bagian dari upaya untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
Melalui program “Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Al-Ikhsan Melalui Peningkatan Produk Minuman Fungsional Berbasis Buah Lokal”, para ibu kelompok wanita tani dilatih mengolah buah lokal yang belum termanfaatkan menjadi produk minuman sehat bernilai ekonomi, katanya.

Dijelaskan, kegiatan yang berlangsung tanggal 28 Oktober 2025 itu bertujuan untuk mendorong kemampuan masyarakat dalam melahirkan produk lokal bermutu yang bernilai ekonomi tersebut didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemendiktisaintek melalui skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat.
Dalam memberikan edukasi kepada masyarkat, lanjut Rafiqah Amanda, ada tiga hal yang menjadi taget peningkatan keterampilan anggota KWT Al-Ikhsan Simatohir, yakni pengolahan buah lokal menjadi minuman fungsional, manajemen usaha, serta pemasaran digital.
“Selama ini, potensi buah lokal seperti salak, balakka, dan haramonting belum dimanfaatkan secara optimal. Melalui pelatihan ini, kami ajarkan cara mengolahnya menjadi produk bernilai tambah, sekaligus memperkenalkan strategi pemasaran berbasis digital agar produk mereka bisa menjangkau pasar yang lebih luas,” jelas Rafiqah.
Pelatihan dilakukan secara bertahap, dimulai dari sosialisasi, demonstrasi pembuatan minuman, hingga pendampingan langsung di lapangan. Peserta diajak berlatih mengolah sari buah alami dengan tambahan rempah seperti jahe dan madu serta jeruk lemon, kemudian mempelajari teknik pengemasan yang lebih menarik dan pelabelan produk dengan metode canva.
Selain pelatihan teknis, paparnya, peserta juga mendapat materi manajemen usaha dan digital marketing dari dosen pendamping, Mukhlis, M.MA dan Paisal Hamid Marpaung, M.Kom.
“Materi ini membantu para ibu-ibu kelompok Wanita Tani memahami pentingnya pencatatan keuangan, penentuan harga jual, serta cara menggunakan media sosial seperti Instagram dan Facebook untuk promosi,” tuturnya.
Berdasarkan hasil evaluasi, ungkapnya kegiatan PKM tersebut berdampak positif. Sekitar 90% peserta memahami materi pelatihan, 95% puas dengan demonstrasi praktik, dan 90% menyatakan fasilitas pelatihan memadai.
“Kini KWT Al-Ikhsan telah berhasil menghasilkan dua varian minuman fungsional berlabel, yang dikemas menarik dan siap dipasarkan melalui platform digital,” ucapnya.
Tim PKM UM Tapsel, ujar Rafiqah Amanda akan mendampingi KWT dalam pengurusan izin PIRT nantinya serta membantu penyusunan strategi branding dan pemasaran agar produk minuman fungsional tersebut menjadi produk unggulan desa.
“Program ini juga menjadi bagian dari implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang melibatkan mahasiswa dalam setiap tahap kegiatan untuk menambah pengalaman kewirausahaan,” Imbuhnya.
Penyuluh pertanian Desa Simatohir, Sulaiman Abdi, M.P, menyatakan apresiasi terhadap kegiatan ini karena mampu menggerakkan ekonomi perempuan desa. “Kami bangga ibu-ibu di sini mulai punya usaha sendiri. Semoga program ini terus berlanjut sampai produk mereka bisa menembus pasar lebih luas,” katanya. (id46)
.
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































