
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
BOGOR (Waspada.id): Rasa bahagia dan syukur tersirat dari raut wajah Titin Sutini, Kepala SD Negeri Cimahpar 5, Kota Bogor. Dengan penuh semangat, ia menceritakan bagaimana akhirnya sekolahnya menerima bantuan pembangunan infrastruktur pendidikan senilai Rp 2,4 miliar dari Presiden RI Prabowo Subianto. Bantuan ini menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) bidang pendidikan, sekaligus tindak lanjut kunjungan Presiden pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2025 lalu.
Titin Sutini menyebut kunjungan Presiden saat itu menjadi titik awal perubahan besar bagi sekolahnya.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
“Proyek ini hasil dari kunjungan Bapak Presiden pada tanggal 2 Mei 2025. Awalnya saya kira kunjungan itu terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG), tapi ternyata fokusnya pada sarana dan prasarana sekolah yang dinilai kurang memadai,” ujarnya saat ditemui di tempat kerjanya, Rabu (13/8/2025).
Sebelum bantuan turun, SDN Cimahpar 5 hanya memiliki lima ruang kelas. Melalui program ini, siap dibangun lima ruang kelas baru (RKB) lengkap dengan toilet, rehabilitasi ruang kepala sekolah, serta renovasi mushola.
“Yang tadinya kami hanya punya lima kelas, sekarang ditambah lima kelas lagi. Selain itu, toilet juga dibangun, ruang kepala sekolah direhab, dan mushola diperbaiki,” jelas Titin.
Jika seluruh ruang kelas baru telah dibangun, maka tidak ada lagi murid yang belajar bergantian pagi dan siang. “Semuanya nanti belajar pagi. Sama-sama,” ujar Titin, sumringah.
Selama pembangunan berlangsung, kegiatan belajar-mengajar sementara dipindahkan ke SD Negeri Cimahpar 1. Pembangunan ditargetkan selesai pada 31 Desember 2025, namun pihak sekolah berupaya menuntaskan pada 15 Desember 2025 agar ada waktu untuk pelaporan.
“Untuk anggaran, kami selalu terbuka dan melaporkannya ke Dinas Pendidikan. Semua progres kami pantau langsung agar tidak terjadi penyimpangan,” tegasnya.
Bantuan Presiden juga mencakup fasilitas TV digital pendidikan yang telah dimanfaatkan guru dan siswa. Dampaknya, prestasi akademik meningkat, termasuk perolehan juara 2 Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang IPS dan juara 5 bidang Matematika.
“Sejak ada TV pendidikan, anak-anak lebih semangat belajar,” ujar Titin.
Jumlah siswa SDN Cimahpar 5 kini bertambah dari 191 menjadi 230 orang. Lonjakan ini terjadi karena sekolah semakin diminati, bahkan oleh orang tua dari Jakarta hingga Cirebon.
“Dulu kami sulit memenuhi kuota siswa, tapi sekarang banyak orang tua yang mendaftarkan anaknya ke sini,” ungkapnya.
Pembangunan melibatkan tenaga kerja dari masyarakat sekitar, termasuk orang tua murid. Sekolah memastikan keamanan anggaran dan material tetap terjaga melalui pengawasan ketat.
“Kami diarahkan oleh Dinas Pendidikan untuk selalu transparan, memantau progres, dan memastikan setiap dana yang dicairkan digunakan sesuai rencana,” pungkas Titin.
Dengan revitalisasi ini, SDN Cimahpar 5 diharapkan mampu memberikan layanan pendidikan yang lebih baik, aman, dan nyaman bagi seluruh siswa.
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.