
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id) : Tesla kembali melakukan uji coba mobil otonom berbasis kecerdasan buatan (AI), kali ini di Jepang. Yang menarik, meski seluruh kendali utama seperti gas, rem, hingga arah kendaraan dijalankan oleh sistem AI, pengemudi tetap diminta memegang setir demi alasan keamanan.
Mengutip Nikkei Asia, uji coba ini berlangsung sejak musim panas (Juni–Agustus) dengan melibatkan karyawan Tesla. Tujuan utamanya adalah mengasah kemampuan AI sekaligus memastikan keamanan teknologi sebelum diluncurkan secara luas.
Update Software Jadi Kunci
Karena pengembangan ini berfokus pada peningkatan presisi sistem AI, besar kemungkinan mobil Tesla yang sudah beredar hanya perlu melakukan pembaruan perangkat lunak (software update) tanpa pergantian komponen besar.
Saat ini, teknologi otonom Tesla masih dikategorikan level 2, artinya mobil belum bisa berjalan sepenuhnya tanpa pengawasan. Pengemudi harus tetap siaga untuk mengambil alih kendali jika sewaktu-waktu diperlukan.
Beda dengan Toyota, Nissan, dan Honda
Ada perbedaan signifikan antara sistem Tesla dengan teknologi serupa dari Toyota, Nissan, atau Honda. Ketiga pabrikan Jepang itu masih mengandalkan fitur lane keeping dan adaptive cruise control, sedangkan Tesla menggunakan pendekatan berbeda.
Sistem otonom Tesla tidak bergantung pada peta presisi tinggi, melainkan langsung memanfaatkan kamera untuk menganalisis kondisi jalan dan mengambil keputusan secara real-time.
Siap Diaktifkan di 30 Ribu Unit Tesla di Jepang
Setelah uji coba selesai dan Tesla memperoleh izin dari pemerintah Jepang, teknologi ini akan segera diaktifkan pada lebih dari 30 ribu unit Tesla yang telah beredar di Negeri Matahari Terbit.
Jepang menjadi negara ketiga yang dipilih Tesla setelah Amerika Serikat dan China untuk mengimplementasikan fitur ini.
Tren Mobil Otonom “End-to-End”
Persaingan teknologi mobil otonom global kini mengarah pada sistem end-to-end yang sepenuhnya dikendalikan AI. Di China, fitur ini bahkan diwajibkan untuk mobil kelas menengah ke atas.
Pabrikan Jepang juga tak mau kalah. Toyota, Nissan, dan Honda sudah menggandeng startup China Momenta untuk mengembangkan teknologi serupa.
Bahkan Honda menargetkan peluncuran sistem otonom buatan sendiri pada 2027 lewat kerja sama dengan perusahaan asal Inggris.
Tantangan Keamanan Tetap Jadi Sorotan
Meski menjanjikan, adopsi mobil otonom bukan tanpa hambatan. Beberapa insiden kecelakaan yang melibatkan mobil otonom di AS dan China membuat regulasi di Jepang lebih ketat.
Karena itu, teknologi otonom Tesla di Jepang tetap diklasifikasikan pada level 2. Dengan begitu, pengemudi diwajibkan siaga agar potensi kecelakaan bisa diminimalisir.(cnni)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.