Sinergi USU Peduli Dan IA ITB Pulihkan Akses Air Bersih Masyarakat

3 hours ago 4
Medan

31 Desember 202531 Desember 2025

Sinergi USU Peduli Dan IA ITB Pulihkan Akses Air Bersih Masyarakat Tim menyalurkan air bersih menggunakan filter air mobile, sebuah teknologi yang memungkinkan pengolahan air baku di lokasi bencana menjadi air layak konsumsi secara instan. Waspada.id/ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

MEDAN (Waspada.id): Ketika genangan banjir mulai surut di Kabupaten Langkat, masalah baru yang tak kalah mengancam muncul ke permukaan: krisis air bersih dan ancaman penyakit lingkungan.

Menanggapi kondisi kritis tersebut, Tim Satgas USU Peduli bersama Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) turun ke titik-titik terdampak untuk memastikan warga tidak berjuang sendirian dalam menghadapi krisis sanitasi.

Sepanjang periode 20 hingga 29 Desember 2025, tim kolaborasi ini secara intensif menyisir wilayah terdampak banjir di Kabupaten Langkat. Fokus utamanya bukan sekadar memberikan bantuan logistik sesaat, melainkan membangun sistem penyediaan air bersih yang berkelanjutan bagi masyarakat yang infrastruktur airnya lumpuh total.

Teknologi sebagai Solusi di Pematang Cengal dan Desa Cempa

Pada Senin (22/12/2025), Desa Pematang Cengal di Kecamatan Tanjung Pura menjadi titik fokus. Di sini, tim menyalurkan air bersih menggunakan filter air mobile, sebuah teknologi yang memungkinkan pengolahan air baku di lokasi bencana menjadi air layak konsumsi secara instan. Selain itu, sebuah toren air berkapasitas 1.000 liter diserahkan secara simbolis kepada masyarakat untuk digunakan secara komunal.

Langkah serupa berlanjut di Desa Cempa, Kecamatan Hinai pada Selasa (23/12/2025). Kepala Desa Cempa secara langsung menerima bantuan toren air tersebut untuk ditempatkan di titik strategis desa. Penyaluran air bersih ini menjadi krusial karena mayoritas sumur warga masih tercemar material lumpur dan bakteri pascabanjir.

Pendekatan Strategis dalam Perlindungan Kesehatan

Ibu Yasmine Anggia Sari, S.Si., M.T., dan Ibu Reisya Ichwani, S.Si., M.Sc., Ph.D., yang menjadi motor penggerak kegiatan ini, menekankan bahwa intervensi ini didasarkan pada perhitungan risiko kesehatan masyarakat. Menurut mereka, air bersih adalah “benteng pertama” dalam mencegah wabah penyakit pascabencana.

“Penyediaan air bersih ini kami laksanakan secara rutin. Dukungan teknologi filter air mobile dari IA ITB adalah kunci, karena memungkinkan distribusi tetap berjalan meski infrastruktur dasar di lapangan masih rusak berat,” jelas Ibu Yasmine, dalam keterangan yang diterima di Medan, Rabu (31/12)

Keberadaan air bersih ini bukan sekadar untuk minum, melainkan untuk mendukung penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Tanpa akses air yang memadai, risiko penyakit seperti diare kronis, penyakit kulit, hingga infeksi saluran pencernaan akan meningkat drastis di pemukiman warga.

Sinergi Lintas Institusi: Sebuah Model Mitigasi

Kegiatan ini sekaligus menjadi potret nyata bagaimana institusi pendidikan (USU) dan jaringan alumni teknik (IA ITB) dapat berkolaborasi secara taktis. Sinergi ini menggabungkan pemetaan kebutuhan lapangan dengan solusi keteknikan yang tepat guna.

“Kami tidak hanya datang membawa bantuan, tapi membawa solusi teknologi yang bisa diaplikasikan langsung. Kolaborasi antara USU Peduli dan IA ITB ini menekankan aspek keberlanjutan. Kami ingin memastikan kualitas hidup masyarakat segera pulih dan lingkungan permukiman kembali sehat,” tambah Ibu Reisya Ichwani.

Diharapkan, langkah rutin yang dilakukan selama sepuluh hari ini dapat menjadi pemantik bagi proses pemulihan jangka panjang di Kabupaten Langkat. Melalui akses air bersih yang terjamin, beban masyarakat terdampak banjir setidaknya berkurang satu langkah lebih ringan menuju kehidupan normal kembali. (id23)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |