Saat YouTube Tidak Bisa Diakses, Ini 7 Platform Video Penggantinya

5 hours ago 2
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak pengguna internet di seluruh dunia panik pada 15-16 Oktober 2025, ketika platform raksasa video YouTube dilaporkan down secara global.

Masalah tersebut membuat jutaan pengguna tidak bisa menonton video, mengakses YouTube Music, maupun menonton siaran langsung di YouTube TV.

Menurut laporan dari laman JagranJosh, lebih dari 366.000 pengguna di Amerika Serikat melaporkan gangguan pada YouTube. Beberapa negara lain seperti Inggris, Kanada, dan Indonesia juga mengalami kendala serupa. Gangguan ini berlangsung selama sekitar 90 menit sebelum layanan pulih secara bertahap.

Kejadian ini memunculkan pertanyaan besar di kalangan warganet: "Kalau YouTube down lagi, situs apa yang bisa jadi alternatif?"

Berikut ulasan lengkap 7 alternatif YouTube terbaik tahun 2025 yang bisa kamu gunakan untuk menonton, mengunggah, dan berbagi video tanpa gangguan.

1. Vimeo

Vimeo menjadi salah satu pesaing utama YouTube di kalangan kreator profesional. Platform ini terkenal karena kualitas video Full HD hingga 4K, tanpa iklan yang mengganggu.

Kelebihan:

  • Cocok untuk videografer, filmmaker, dan perusahaan kreatif.

  • Tersedia fitur Vimeo On Demand untuk menjual video premium.

  • Pengaturan privasi lebih lengkap dibanding YouTube.

Kekurangan:

  • Ruang penyimpanan terbatas untuk akun gratis.

  • Kurang cocok untuk penonton kasual yang mencari hiburan cepat.

2. Twitch

Awalnya dikhususkan untuk gamer, kini Twitch telah berkembang menjadi platform live streaming multi-konten. Kamu bisa menonton siaran langsung podcast, musik, bahkan talk show.

Kelebihan:

  • Fitur interaksi real-time antara kreator dan penonton.

  • Monetisasi mudah melalui langganan dan donasi.

  • Komunitas global yang aktif.

Kekurangan:

  • Fokus utama masih pada konten live, bukan video on-demand.

  • Antarmuka bisa membingungkan bagi pengguna baru.

3. Dailymotion

Dailymotion menjadi salah satu situs video tertua yang masih eksis. Platform asal Prancis ini menawarkan pengalaman serupa YouTube dengan tampilan bersih dan algoritma rekomendasi yang mirip.

Kelebihan:

  • Video berkualitas tinggi tanpa banyak iklan.

  • Mendukung monetisasi bagi kreator.

  • Ringan diakses di perangkat mobile.

Kekurangan:

  • Koleksi video tidak selengkap YouTube.

  • Komunitas penonton relatif lebih kecil.

4. PeerTube

Bagi kamu yang mendukung kebebasan internet dan anti-sensor, PeerTube adalah pilihan tepat. Platform ini berbasis open-source dan desentralisasi, artinya tidak ada satu perusahaan pun yang mengontrol semua konten.

Kelebihan:

  • Bebas iklan dan pelacak data.

  • Kreator bisa meng-host server mereka sendiri.

  • Mendukung sistem berbagi video antar server.

Kekurangan:

  • Tidak ada fitur monetisasi bawaan.

  • Butuh pemahaman teknis untuk pengelolaan server pribadi.

5. Veoh

Veoh menawarkan pengalaman mirip Netflix versi gratis dengan banyak film klasik dan serial TV. Platform ini menjadi pilihan menarik bagi pencinta film jadul dan dokumenter.

Kelebihan:

  • Koleksi film dan dokumenter lawas cukup lengkap.

  • Tampilan sederhana dan ringan.

  • Mendukung video berdurasi panjang.

Kekurangan:

  • Tidak banyak konten baru atau viral.

  • Beberapa wilayah dibatasi aksesnya.

6. Rumble

Rumble mulai naik daun karena menawarkan monetisasi yang lebih cepat dibanding YouTube. Platform ini populer di kalangan kreator independen dan jurnalis bebas.

Kelebihan:

  • Pembagian pendapatan yang transparan.

  • Lebih bebas dari sensor konten politik.

  • Ada sistem promosi untuk video baru.

Kekurangan:

  • Kurang populer di Asia Tenggara.

  • Tampilan antarmuka kurang modern.

7. BitChute

BitChute dikenal sebagai wadah bagi kreator yang ingin kebebasan berbicara tanpa batasan algoritma ketat seperti YouTube. Namun, pengguna perlu bijak karena platform ini terkadang menampung konten sensitif.

Kelebihan:

  • Tidak ada sensor algoritma.

  • Gratis dan mudah diakses.

  • Komunitas pengguna yang loyal.

Kekurangan:

  • Beberapa konten kontroversial.

  • Tidak ada sistem moderasi seketat YouTube.


(dag/dag)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |