RRI Masuk Sekolah, Kampanyekan Perangi Judol Dan Narkoba

23 Agustus 202523 Agustus 2025

SINGKIL (Waspada.id): Tak hanya sebagai lembaga penyiaran dalam menyebarkan informasi dan pemersatu bangsa, kini RRI juga menjadi barisan terdepan yang ikut mengkampanyekan perang terhadap judi online (Judol) dan Narkoba.

Lembaga penyiaran publik berskala nasional milik pemerintah Indonesia ini pun ikut terjun langsung ke sekolah-sekolah bersama Polsek Singkil Utara untuk mensosialisasikan bahaya nya pengaruh Judol serta narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba).

Kegiatan RRI masuk sekolah ini merupakan agenda tahunan yang menjadi program kreatif RRI Singkil, kata PLH Koordinator RRI Singkil Eva Basaria Situmorang SE kepada Waspada.id, Sabtu (23/8/2025).

Kegiatan RRI masuk sekolah kali ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Singkil Utara, Kamis (21/8) kemarin, yang berkolaborasi dengan Polsek Singkil Utara dan Badan Anti Narkoba (BAN) Aceh Singkil.

Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian RRI terhadap generasi bangsa. Yang bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di wilayah kerja RRI, terkhusus untuk generasi muda.

“Program kreatif program off air RRI, ini bertujuan agar kami lebih dekat dengan masyarakat. Pemilihan sosialisasi bahaya judi online dan narkoba karena dua hal ini cukup meresahkan di Aceh Singkil,” ucap Eva.

Setelah dilaksanakannya kegiatan ini, kita berharap agar siswa/siswi SMK menjadi paham akan bahaya nya dampak dari judi online serta narkoba. Sehingga mereka generasi mendatang semua bisa terhindar dari pengaruhnya, ucap Eva.

Sementara itu Pogram Kreatif RRI ini mendapat sambutan baik Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Singkil Utara, Wirda Hanimi, SSi MPsi. Wirda berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut.

“Kami ucapkan terima kasih kepada RRI karena memilih sekolah kami untuk kegiatan ini. Kami sangat berharap kegiatan ini berlanjut, dan memberi manfaat untuk anak didik kami. Apalagi dua hal ini memang sangat meresahkan dan bisa merusak generasi kita,” kata Wirda.

Sementara itu Kapolsek Singkil Utara IPDA Muhammad Sabri, MH yang turun langsung mengkampanyekan bahayanya dampak Judol ini membeberkan kepada siswa/siswi SMK, bahwa Judol ini merupakan aplikasi yang sudah diatur untuk menjebak para pecandu nya.

“Judi online ini aplikasi, jadi di awal pemakaian akan dibuat terus menang, sampai akhirnya mencoba dengan taruhan yang lebih besar. Dan saat itulah akan kalah, karena melawan sistem tidak akan bisa menang. Kita akan dibuat kalah bahkan sampai bangkrut,” kata Ipda M Sabri.

Selanjutnya Sabri mengatakan judi online harus dihindari tidak hanya karena akan ditindak secara hukum, namun juga dilarang agama.

“Semua agama melarang bentuk perjudian, jadi harus kita hindari. Secara hukum juga sudah dipastikan setiap pelakunya pasti akan ditangkap. Kalau di Aceh akan dihukum cambuk, sementara di daerah lain akan dipenjara,” tegasnya.

Sementara dalam sosialisasi bahaya narkoba, Ketua BAN Aceh Singkil, Ridwan Zain mengatakan bahwa pelaku narkoba sering terjebak karena pergaulan dan diimingi di awal pemakaian.

“Sangat jarang pecandu narkoba karena coba-coba. Mereka biasanya terjebak karena pergaulan. Awalnya dikasih gratis dan bahkan dikasih uang, sampai kecanduan. Setelah kecanduan ini yang bahaya. Karena akan menimbulkan kejahatan lain, seperti mencuri untuk membeli narkoba, bahkan bisa sampai kejahatan lainnya,” ucapnya.

Agar terhindar dari narkoba maka selektif memilih teman, dan memilih melakukan aktivitas positif.

“Kalau ada teman yang pakai, lebih baik jauhi. Lebih baik berteman dalam aktivitas positif, seperti kegiatan olahraga,” imbuhnya.

Ridwan juga menjelaskan bagaimana ciri-ciri pecandu narkoba dan bahaya menggunakan narkoba.

Pantauan RRI, antusias pelajar sangat tinggi dalam mengikuti kegiatan sosialisasi. Para siswa sangat senang karena memahami lebih dalam terkait bahaya judi online dan narkoba. (id.81)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.