
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
Oleh drg.Tina Arriani M.Kes.,Ph.D.,CPPS.,CHMC
Pendekatan berbasis data yang diterapkan memperkuat sistem kesehatan kota, memastikan bahwa setiap langkah intervensi memiliki dasar ilmiah dan dampak nyata.
KOTA Medan menunjukkan langkah progresif dalam upaya eliminasi tuberkulosis (TB) melalui sinergi teknologi, data, dan kolaborasi lintas sektor. AI Portable hadir sebagai Sistem Terintegrasi Fondasi Ekosistem Kesehatan Nasional Transformasi Teknologi Digital Kesehatan.
Bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa perangkat radiologi AI portable yang diberikan kepada RSUP H. Adam Malik dan RSUD Dr. Bachtiar Djafar menjadi tonggak penting dalam mempercepat deteksi dini TB, terutama di tengah keterbatasan jumlah dokter radiologi.
Beruntung, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas dan Wakil Wali Kota Medan H. Zakiyuddin Harahap sangat mendukung terhadap program ini mencerminkan kepemimpinan yang visioner dan berpihak pada kesehatan publik dan masyarakat.
Pendekatan berbasis data yang diterapkan memperkuat sistem kesehatan kota, memastikan bahwa setiap langkah intervensi memiliki dasar ilmiah dan dampak nyata.
Dalam hal ini, Dinkes Medan sebagai Motor Penggerak Skrining Komunitas. Plt Kepala Dinas Kesehatan sekaligus Direktur RSUD H.Bachtiar Djafar Medan dr. Irliyan Saputra, Sp.OG mengambil program ini tujuannya dirancang untuk menjangkau masyarakat secara langsung terutama di wilayah padat penduduk seperti Medan Utara, ada 20% penduduk Kota Medan dan daerah dengan akses terbatas.
Sosialisasi yang dilakukan telah menyentuh berbagai lapisan masyarakat, membangun kesadaran kolektif akan pentingnya deteksi dini TB. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Medan, dr. Pocut Fatimah Fitri, MARS mengambil peran aktif dengan menyusun jadwal skrining TB berbasis komunitas melibatkan petugas radiografi RS Bachtiar Djafar dan tenaga kesehatan lapangan Rumah Sakit dan Rekam Medis.
Bisa dibilang program ini bagian dari pilar implementasi RSUD Dr. Bachtiar Djafar menunjukkan kesiapan luar biasa dalam menerima dan mengoperasikan teknologi ini. Kolaborasi lintas unit, termasuk bagian radiologi dan rekam medis, menjadi kunci integrasi data pasien yang akurat dan berkelanjutan.
Menurut Kepala seksi Rekam Medis dan Akreditasi drg.Tina Arriani M.Kes.,Ph.D.,CPPS.,CHMC Rekam medis berperan sebagai fondasi analisis epidemiologis, mendukung pengambilan keputusan klinis dan kebijakan kesehatan berbasis bukti dan pelaporan data langsung ke Satu Sehat Kementerian Kesehatan Medan, telah membuktikan bahwa eliminasi TB bukan sekadar wacana, melainkan gerakan nyata yang melibatkan teknologi, data, dan kolaborasi semua pihak. Dari CSR hingga rekam medis, dari rumah sakit hingga masyarakat, dari Dinkes hingga kepemimpinan kota—semua bergerak bersama menuju Medan yang bebas TB.
Tentang AI Portable
AI Portable, yakni Inovasi untuk Akses dan Efisiensi.Teknologi radiologi AI portable memungkinkan pemeriksaan thorax dilakukan langsung di lapangan, tanpa perlu membawa pasien ke fasilitas kesehatan besar. Dengan dukungan kecerdasan buatan, hasil citra paru dapat dianalisis secara otomatis, mempercepat diagnosis dan meminimalkan risiko keterlambatan penanganan. Ini menjadi solusi nyata atas tantangan keterbatasan tenaga radiologi di Medan.
Penulis adalah Kepala seksi rekam Medis dan Akreditasi RSUD H.Bachtiar Djafar Medan dan juga Pemerhati Transformasi Digital Kesehatan
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.