
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
JAKARTA (Waspada.id):Kementerian Agama Republik Indonesia secara resmi meluncurkan Gerakan Wakaf Pendidikan Islam sebagai bagian dari implementasi Asta Protas (Program Prioritas) yang digagas Menteri Agama RI Nasaruddin Umar. Program ini difokuskan pada pemberdayaan ekonomi umat dengan mengoptimalkan zakat, infak, dan wakaf untuk kesejahteraan, khususnya di sektor pendidikan Islam.
Peluncuran gerakan ini dipimpin langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar di Jakarta, Sabtu (16/8/2025). Dalam sambutannya, Menag menegaskan wakaf memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan madrasah, pesantren, dan perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI).
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
“Gerakan wakaf pendidikan Islam ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan kemandirian pendidikan Islam. Kita ingin memastikan pendidikan Islam tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga semakin maju dan berdaya saing,” ujar Menag.
Nasaruddin menambahkan, sinergi antara Ditjen Pendidikan Islam dan Ditjen Bimas Islam menjadi kunci pelaksanaan gerakan ini, sehingga jelas pemisahan antara pengelolaan wakaf dan penerimanya.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menjelaskan bahwa wakaf pendidikan akan diarahkan untuk pembangunan sarana prasarana, peningkatan kualitas SDM, hingga penguatan riset dan inovasi di lembaga pendidikan Islam. Selain itu, dukungan juga akan menyasar program bantuan seperti PIP dan KIP Kuliah.
“Potensi wakaf di pendidikan Islam sangat besar. Ada peserta didik, tenaga pendidik, dan non-tenaga pendidik yang bisa menjadi waqif. Ditambah lagi ada 14 PTKIN yang memiliki program studi manajemen zakat dan wakaf. Potensi ini bisa menjadi motor penggerak suksesnya gerakan wakaf untuk umat,” terang Suyitno.
Ia juga menyebut bahwa gerakan ini sejalan dengan Instruksi Presiden RI Nomor 8 Tahun 2025 yang menugaskan Kementerian Agama untuk mendorong optimalisasi pengumpulan dana umat dalam rangka pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Acara peluncuran turut dihadiri Sekretaris Jenderal Kemenag sekaligus Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kamaruddin Amin, pimpinan unit eselon I Kemenag, serta para rektor PTKIN dari seluruh Indonesia. Kehadiran mereka disebut sebagai bentuk dukungan kolektif agar gerakan wakaf pendidikan dapat menjadi gerakan nasional.
Sebagai tanda dimulainya program, sejumlah tokoh masyarakat dan lembaga mitra menyerahkan wakaf secara simbolis melalui pemindaian barcode yang telah disiapkan panitia. Kegiatan ditutup dengan doa dan harapan agar gerakan wakaf pendidikan Islam mampu memberikan manfaat nyata bagi generasi muda dan masa depan bangsa. (id11)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.