Dirut Bulog Tinjau Pasar Petisah, Pastikan Beras SPHP Tersedia

2 hours ago 1
Ekonomi

19 September 202519 September 2025

Dirut Bulog Tinjau Pasar Petisah, Pastikan Beras SPHP Tersedia Direktur Utama Perum Bulog saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Petisah atau yang dikenal juga dengan Pasar Bawah Medan, Jumat (19/9/2025).

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

MEDAN (Waspada.id): Direktur Utama Perum Bulog melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Petisah atau yang dikenal juga dengan Pasar Bawah Medan, Jumat (19/9/2025).

Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) berjalan sesuai harapan. Sidak berlangsung setelah agenda bersama Menko Pangan di Kota Medan.

“Alhamdulillah, kita bisa lihat langsung bahwa beras SPHP sudah tersedia di pasar-pasar tradisional. Ini menjadi bukti bahwa masyarakat tidak perlu ragu karena beras pemerintah telah menjangkau seluruh pasar tradisional di Indonesia. Masyarakat bisa membelinya dengan harga terjangkau dan stabil, sehingga membantu meringankan beban,” ujar Dirut Bulog.

Ia menambahkan, berdasarkan hasil rapat koordinasi, penyaluran beras SPHP dilakukan melalui tujuh jalur distribusi.

“Mulai dari pedagang di pasar tradisional, koperasi, instansi pemerintah seperti TNI/Polri maupun Pemda, RPK binaan Bulog, kerja sama dengan BUMN pangan, hingga jaringan ritel modern. Semua pihak dilibatkan agar beras ini sampai ke seluruh daerah,” jelasnya.

Hingga kini, Bulog sudah menyalurkan sekitar 400 ribu ton beras SPHP, atau hampir 30 persen dari target nasional sebanyak 1,3 juta ton. Penyaluran tersebut ditargetkan tuntas pada Desember 2025.

Selain beras, Bulog juga memastikan distribusi minyak goreng dan gula tetap berjalan baik. Bahkan, bantuan pangan untuk 18,2 juta keluarga penerima manfaat akan disalurkan pada September dan Oktober.

Menanggapi harga beras yang masih berfluktuasi, Dirut Bulog menegaskan bahwa harga eceran tertinggi (HET) sudah diatur sesuai zonasi.

“Kalau kegiatan pangan murah yang dilakukan TNI, Polri, maupun Pemda sifatnya insidental seperti bazar, sehingga harga bisa lebih rendah lagi,” paparnya.

Bulog juga berjanji tetap menyerap gabah petani dengan harga maksimal Rp6.500 per kilogram sesuai ketentuan terbaru. “Petani tidak perlu khawatir, Bulog tetap membeli gabah mereka sesuai harga yang telah ditetapkan,” pungkasnya. (id09)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |