Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) El Susi Meldina, bekerja sama dengan Pengajian Nurul Huda Komplek TVRI, kawasan Jalan Kapten M. Jamil Lubis, menggelar Muhasabah (introspeksi) pada malam ke-12 Bulan Rajab 1447 Hijriyah, Rabu (31/12). Waspada.id/ist
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id): Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) El Susi Meldina, bekerja sama dengan Pengajian Nurul Huda Komplek TVRI, kawasan Jalan Kapten M. Jamil Lubis, menggelar Muhasabah (introspeksi) pada malam ke-12 Bulan Rajab 1447 Hijriyah, Rabu (31/12).
Lantunan zikir menggema di ruang utama Masjid El Susi Meldina, menyemarakkan suasana menjelang pergantian tahun. Kegiatan ini dipandu oleh Ustad Dr. Winda Kustiawan, MA, dengan puluhan jamaah yang khusyuk mengikuti berbagai lafaz pujian kepada Sang Pencipta.
Ketua BKM El Susi Meldina, H. Isyrin Usman, dalam sambutan singkatnya menjelaskan, “Kegiatan ini bukan untuk menyambut malam pergantian tahun, tetapi untuk memperingati salah satu bulan Haram (dimuliakan), yaitu Rajab, di mana amal pahala dan dosa dilipatgandakan.” Ia juga menyebutkan bahwa selain Rajab, tiga bulan Haram lainnya adalah Muharram, Dzulqaidah, dan Dzulhijjah.
H. Isyrin mengapresiasi inisiatif Pengajian Nurul Huda yang telah menggagas kegiatan Muhasabah ini. “Kegiatan ini sudah direncanakan sebelum ada surat edaran dari Wali Kota Medan yang mengimbau agar setiap BKM mengadakan zikir bersama menjelang berakhirnya tahun Masehi,” tambahnya.
Ia berharap, kerja sama dengan Pengajian Nurul Huda terus berlanjut di masa mendatang untuk syiar Islam, khususnya bagi warga Komplek TVRI.
Ketua Pengajian Nurul Huda, Edwine Lily R., S.Psi., menyambut baik ajakan tersebut. “Kolaborasi dengan BKM El Susi Meldina dalam menyelenggarakan Muhasabah ini merupakan program kerja pertama kami setelah kepengurusan dilantik, selain pengajian rutin ibu-ibu setiap pekan,” ujarnya. “Kami siap bekerja sama dengan siapa saja demi syiar Islam dan kemaslahatan umat, khususnya warga Komplek TVRI.”
Ustad Winda Kustiawan dalam tausyiahnya mengingatkan pentingnya introspeksi diri, khususnya dalam konteks bencana hidrometeorologi yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera: Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
“Bencana ini seharusnya menjadi momen bagi kita untuk tidak merusak lingkungan alam,” tegasnya. “Daripada saling menyalahkan, lebih baik kita introspeksi diri agar bencana akibat perbuatan manusia tidak terulang lagi di Indonesia.”
Ustad Winda juga menjelaskan tiga hal yang saling berkaitan dalam Islam: musibah, bala, dan azab. Musibah, katanya, meskipun seringkali dipandang negatif, sebenarnya merupakan ujian yang dapat menggugurkan dosa dan meningkatkan derajat seorang mukmin. Bala, menurutnya, bisa datang dalam bentuk nikmat atau kesulitan, sedangkan azab adalah hukuman langsung dari Allah SWT bagi umat yang kufur.
“Kegiatan Muhasabah malam ini sangat positif, karena setelah sholat Isya berjamaah, kita juga melaksanakan sholat ghaib untuk korban bencana alam di Pulau Sumatera, yang kemudian dilanjutkan dengan zikir bersama,” tambahnya.
Terlihat puluhan remaja Masjid turut hadir dan bergabung bersama jamaah lainnya mengikuti kegiatan ini. (Id20)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































