
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
KUTACANE, Aceh Tenggara (Waspada.id): Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Aceh Tenggara, Zulkifli, S.Pd, membantah tudingan adanya praktik pungutan liar (pungli) terkait dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di tingkat SD dan SMP.
Bantahan ini disampaikan menyusul unggahan di media sosial yang menuding adanya pungli dana BOS.
“Proses penyaluran dana BOS SD dan SMP itu langsung dari pusat ke rekening satuan pendidikan masing-masing, tanpa perantara dari pihak keuangan kabupaten ataupun dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,” tegas Zulkifli.
Ia menambahkan, pihaknya tidak pernah memikirkan untuk melakukan pungutan dana BOS dari sekolah.
Zulkifli menjelaskan, saat ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tenggara tengah fokus meningkatkan kualitas pendidikan melalui berbagai program.
Program-program tersebut meliputi peningkatan SDM guru melalui pelatihan deep learning dan coding, pemenuhan tenaga pendidik menjadi ASN sebanyak 800 orang sejak tahun 2022 hingga 2024, serta pengusulan pengangkatan guru R2, R3, dan R4 menjadi P3K penuh waktu pada tahun 2025.
Selain itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga berupaya memenuhi sarana dan prasarana pendidikan, baik ruang kelas baru maupun media pembelajaran. Program kesejahteraan guru juga menjadi perhatian, dengan penyaluran tunjangan gaji tambahan THR dan tunjangan tambahan gaji ke-13 tahun 2023 dan 2024 yang telah mencapai 100%.
“Untuk tunjangan tambahan gaji guru tahun 2025 ini juga sudah diusulkan ke Kementerian Keuangan, mudah-mudahan dapat terealisasi,” harap Zulkifli.
Zulkifli menambahkan, kualitas pendidikan di Aceh Tenggara terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini tercermin dari hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat. Pada tahun 2022, Harapan Lama Sekolah (HLS) di Aceh Tenggara adalah 14,26, meningkat menjadi 14,27 pada 2023, dan pada tahun 2024 menjadi 14,47.
“Data ini merupakan bagian dari publikasi resmi BPS Kabupaten Aceh Tenggara dan menunjukkan peningkatan akses pendidikan yang diharapkan bagi penduduk usia 7 tahun ke atas. Artinya, pendidikan masyarakat Aceh Tenggara rata-rata minimal D2,” jelas Zulkifli. (id79/id80)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.