
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id): Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Medan Koordinator Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan workshop instrumen akreditasi unggulLembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA), Selasa (14/10). Workshop menghadirkan narasumber Ketua Dewan Eksekutif LAMEMBA, Prof. Dr. Ina Primiana, SE, MT.
Kegiatan tersebut diselenggarakan di Aula Prof. Dr. Suhadji Hadibroto, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sumatera Utara (USU). Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari komitmen ISEI Cabang Medan mendukung peningkatan kualitas dan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi di Indonesia.
Sebanyak 220 akademisi se-Provinsi Sumatera Utara dari 35 institusi berpartisipasi.
Ketua ISEI Cabang Medan, Dr. Paidi, SE, MSi secara resmi membuka kegiatan workshop tersebut dan Dewan Penasehat ISEI Cabang Medan, Prof. Dr. Yeni Absah, SE, MSi, sekaligus Guru Besar FEB USU berperan sebagai moderator.
Dalam sambutannya, ketua ISEI Cabang Medan menegaskan pentingnya akreditasi sebagai cerminan kualitas institusi sekaligus refleksi bagi masyarakat dalam melihat proses penyelenggaraan pendidikan di lingkungan kampus.
“Hasil akreditasi memberikan gambaran penyelenggaraan pendidikan, penelitianserta pengabdian, bagaimana kampus melayani masyarakat sembari menyiapkan generasi unggul masa depan menuju Indonesia Emas” ujar Dr Paidi.
Beliau juga mengingatkan bahwa akreditasi jangan hanya sebatas administrasi. Lebih dari itu, akreditasi harus menggambarkan keseriusan institusi dalam menjamin mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi.
Dewan Penasehat ISEI Cabang Medan, Prof. Dr. Yeni Absah, SE, MSi, memandu acara dan memimpin diskusi dua arah dari peserta dengan narasumber.
Sementara narasumber workshop, Prof. Dr. Ina Primiana, SE, MT menyampaikan institusi harus berupaya melampaui standar untuk mencapai akreditasi unggul.
“Kalau hanya memenuhi SN Dikti, maka status perguruan tinggi adalah terakreditasi. Untuk memperoleh status unggul, harus melampaui SN Dikti.Selain itu status akreditasi unggul yang dapat diperoleh institusi dibagi menjadi terakreditasi unggul dua tahun dan terakreditasi unggul lima tahun. Status tersebut bergantung kepada pencapaian melampaui SN Dikti yang dicapai oleh institusi,” paparnya.
Selain itu, sambungnya, LAMEMBA juga memberikan pilihan untuk pembinaan agarinstitusi dapat meningkatkan mutunya untuk melampaui standar yang telah ditetapkan.
Sesi tanya jawab menjadi sesi yang konstruktif di mana akademisi dari berbagai universitas bertanya langsung seputar teknis-teknis akreditas serta instrumen akreditasi unggul LAMEMBA, terutama terkait perubahan-perubahan instrument terbaru serta teknis pengisian instrumen untuk memenuhi kriteria melampaui ketika hendak melakukan pengajuan akreditasi.
Menjawab pertanyaan itu, Prof . Ina Primiana mengatakan, sebaiknya institusi mempertimbangkan apakah dapat memperoleh unggul atau memperbaiki unggul kurang dari dua tahun atau tidak.
Jika memang saat ini lebih baik terakreditasi saja, jangan memaksakan untuk unggul.
Dalam kegiatan tersebut, ISEI Cabang Medan Koordinator Provinsi SumateraUtara juga melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan enamperguruan tinggi di Sumatera Utara, meliputi Universitas IBBI, Universitas Al-Azhar Medan, Universitas Katolik Santo Thomas, Universitas Amir Hamzah, Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia dan Universitas HKBPNommensen.
Penandatanganan Nota Kesepakatan ini menggambarkan komitmen kolaborasi ISEI untuk bersama membangun sarjana ekonomi sekaligus menjadi langkah penting dalam membangun upaya bersama dalam meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi, khususnya dalam bidang ekonomi, manajemen, bisnis dan akuntansi.(id14)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.