
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
JAKARTA (Waspada):
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman yang sejak lama menyuarakan
potensi sawah pokok murah
di Sumatera Barat yang sejak lama disuarakan, ternyata mempunyai teknik yang di
Inisiator Ir Joni.
Joni menyebut ia telah mulai melakukan inovasi itu sejak 2020. Terdorong dari fakta bahwa rata-rata petani membakar jerami setelah panen sehingga menimbulkan porsoalan lingkungan . Ia pun mencoba mencari cara agar jerami itu bisa lebih bermanfaat.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Dari berbagai percobaan, akhirnya ia menemukan bahwa jerami bisa menjadi subsitusi untuk pupuk kimia. Bahkan, menggunakan jerami sebagai pupuk membuat lahan lebih tahan terhadap kekeringan.
“Lahan sawah menggunakan pupuk, akan retak dan rengkah saat kekeringan. Tapi sawah pokok murah yang menggunakan jerami, tetap dalam kondisi baik.
Teknik yang digunakan pada sawah pokok murah itu dibagi atas Mulsa Tanpa Olah Tanah (MTOT), yaitu jerami sisa panen tidak dibakar, melainkan dikumpulkan dan digunakan sebagai mulsa (penutup tanah) untuk menjaga kelembaban dan kesuburan tanah.
Kemudian membuat parit selebar mata cangkul dengan jarak antar parit sekitar 125 cm untuk pengaturan air. Seleksi bibit padi dilakukan dengan metode air garam dan telur untuk memastikan kualitas bibit yang baik.
Untuk penanaman bibit dilakukan pada usia 12-14 hari setelah semai dan untuk pengelolaan air dilakukan dengan mengatir air dalam sawah agar tidak tergenang untuk mencegah reaksi racun pada tanaman.
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto bersama Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman dan sejumlah anggota turun langsung ke Jorong Ampang Gadang Kecamatan Ammpek Angkek, Kabupaten Agam, Sumbar untuk melihat efektifitas program sawah pokok murah tersebut.
Siti Hediati yang akrab disapa Titiek Soeharto mendorong agar UPT Kementerian Pertanian yang ada di Sumbar untuk bisa mempercepat riset ilmiah dan sertifikasi sawah pokok murah ini agar bisa menjadi program nasional.
Ia meminta agar Sumbar bisa menjadi percontohan untuk sawah pokok murah sebelum dikembangkan ke berbagai daerah.
Alex Indra Lukman dalam relinya yang diterima, Jumat (20/6/2025) di Jakarta, optimistis program ini bisa menyokong program ketahanan pangan nasional yang digaungkan oleh Presiden Prabowo.
“Saya kira tidak ada yang akan menolak program ini karena memang sangat menguntungkan petani, mendukung ketahanan pangan dan ekonomi hijau karena sangat ramah lingkungan,” katanya.
Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy juga memberikan dukungan penuh terhadap program yang ia sebut sebagai inovasi dalam sektor pertanian tersebut.
Ia telah meminta akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Sumbar untuk melakukan penelitian ilmiah agar program ini bisa jadi program nasional dari Sumbar.(j05)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.