IHSG Dibuka Langsung Trading Halt, Saham Ini Jadi Beban Paling Besar

8 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau ambruk dan langsung terkena trading halt pada pembukaan perdagangan sesi I Selasa (8/4/2025) akibat sentimen tarif dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

IHSG pada pagi ini dibuka turun 9,19% ke 5.912,06. Hampir semua saham-saham berkapitalisasi besar mengalami jatuh yang dalam pada pembukaan perdagangan pagi ini.

Semua sektor terpantau berjatuhan, dengan sektor teknologi menjadi yang paling parah koreksinya yakni mencapai 10,38%, disusul bahan baku sebesar 10,07%.

Sementara dari sisi saham, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi yang paling membebani IHSG pada pagi hari ini yakni masing-masing 88, 70, dan 61 indeks poin.

Selain itu, ada saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sebesar 40,4 indekes poin dan PT DCI Indonesia Tbk (DCII) sebesar 32,2 indeks poin.

Sebagai catatan, pasar global sudah jatuh berguguran sejak Kamis pekan lalu setelah Presiden Trump mengumumkan kebijakan tarifnya. Di saat pasar dunia hancur lebur, IHSG dan rupiah tidak bergerak karena masih libur panjang. Artinya, dampak kebijakan Trump dan kepanikan investor baru akan diserap IHSG, rupiah hingga SBN pada hari ini.

Dari AS, bursa Wall Street bergerak beragam pada perdagangan Senin waktu AS atau Selasa dini hari waktu Indonesia (8/4/2025). Penutupan lebih baik dibandingkan Kamis dan Jumat pekan lalu di mana ketiga indeks Wall Street ambruk berjamaah.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun sebesar 349,26 poin, atau 0,91%, dan ditutup di 37.965,60. Indeks dengan 30 saham ini sempat turun lebih dari 1.700 poin pada titik terendah. Indeks kemudian bergerak sebesar 2.595 poin dari titik terendah ke tertinggi, ini menjadi rekor perubahan arah dalam sejarah Dow Jones.

Indeks S&P 500 turun 0,23% dan ditutup di angka 5.062,25. Indeks sempat turun 4,7% pada titik terendah sesi perdagangan. Sempat memasuki wilayah pasar bearish selama sesi berlangsung, namun terakhir tercatat turun hampir 18% dari titik tertingginya baru-baru ini.

Senada dengan Wall Street, Bursa Asia-Pasifik dibuka di zona hijau pada hari Selasa (8/3). Pergerakan pasar saham Asia rebound dari di sesi sebelumnya karena imbas dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump dan ancaman pengenaan kenaikan tarif terhadap China.

Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,18% pada pembukaan perdagangan. Kemudian, Nikkei 225 Jepang naik 5,34% sementara Topix naik 5,53%. Lalu, Kospi Korea Selatan naik 2,26% sementara Kosdaq yang berkapitalisasi kecil juga naik 2,35%.

Selain itu, Indeks Hang Seng Hong Kong naik 2,25%, sedangkan Indeks Hang Seng Tech melonjak 4,17%. Padahal, sebelumnya pasar saham Hong Kong memimpin pelemahan mendalam di wilayah ini pada hari Senin (7/3), dengan Indeks Hang Seng anjlok lebih dari 13% dan mencatat penurunan satu hari paling tajam sejak 1997.

Sementara itu, Indeks CSI China Daratan naik tipis 0,24%.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Dibuka Anjlok 9%, IHSG Langsung Kena Trading Halt

Next Article IHSG Anjlok 5%! Bursa Hentikan Sementara Perdagangan Saham

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |