Setiap Menit Lahir 6 Bayi di RI

4 days ago 9

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Prabowo Subianto memiliki program unggulan yaitu, Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, program ini menjadi langkah strategis pemerintah melalui investasi Sumber Daya Manusia (SDM).

Menurutnya, pertumbuhan penduduk semakin meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan, angka kelahiran Indonesia mencapai 6 orang per menit. program MBG menjadi penting dilakukan karena menjadi penentu masa depan Indonesia di masa depan. Sebab, para penerima manfaat saat ini akan menjadi tenaga kerja produktif di masa depan yang akan menentukan nasib Indonesia.

"Indonesia masih tumbuh 6 orang per menit sampai sekarang, 3 juta per tahun dan akan masih tumbuh mencapai 324 juta di tahun 2045," ujarnya di dalam acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri Jakarta, Selasa (8/3).

Ia melanjutkan lebih jauh, dari pertumbuhan penduduk yang diperkirakan akan mencapai 324 juta tahun 1045 mendatang, rata-rata lama pendidikan bangsa Indonesia itu hanya 9 tahun. Sayangnya, jumlah penduduk sebesar itu dihasilkan dari anggota rumah tangga kelas miskin dan rentan miskin.

Inofografis, Dear Bunda, Biaya Melahirkan akan Ditanggung Negara LhoFoto: Infografis/ Biaya Melahirkan akan Ditanggung Negara Lho/ Edward Ricardo
Inofografis, Dear Bunda, Biaya Melahirkan akan Ditanggung Negara Lho

"Kalau ada 100 keluarga miskin maka 78 keluarga anaknya 3, 22 keluarga anaknya 2. Kalau kita gabungkan antara rentan miskin dan miskin maka rata-rata anggota rumah tangga di Indonesia itu anggota rumah tangganya 4,5. Jadi kalau ada 100 keluarga miskin dan rentan miskin maka 50 keluarga anaknya 3, 50 keluarga anaknya 2. Tidak tumbuh dari kelas atas," jelasnya.

Alasan itu menjadi sorotan dari pemerintah adalah anak-anak dengan pendidikan rata-rata 9 tahun dan mereka yang berpenghasilan rata-rata di bawah Rp 1 juta. "Jadi itulah investasi besar-besaran pemerintah Republik Indonesia terhadap masa depan SDM Indonesia," imbuhnya.

Ia menambahkan, yang dicemaskan pemerintah 60% anak-anak yang lahir di keluarga miskin dan rentan miskin tidak pernah melihat menu dengan gizi seimbang.

"Dan 60% anak-anak itu tidak pernah minum susu. Bukan karena tidak tahu susu itu bermanfaat, tetapi mereka tidak mampu beli susu," pungkasnya.


(rob/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Badan Gizi Nasional Kena Pemangkasan Anggaran Sebesar 0,28%

Next Article Fix! Makan Bergizi Gratis Ditetapkan Rp15.000 per Anak

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |